Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Akhirnya Kapolri

Kompas.com - 14/10/2010, 23:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR akhirnya secara aklamasi menyetujui pencalonan Komjen Timur Pradopo sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

Keputusan final ini diambil setelah Komisi III melakukan uji kelayakan dan kepatutan selama hampir 11 jam, Kamis (14/10/2010). Sembilan fraksi, yaitu Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKS, Fraksi PAN, Fraksi PPP, Fraksi PKB, Fraksi Hanura, dan Fraksi Partai Gerindra, menyatakan menerima pemberhentian Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan menerima pengangkatan Komjen Timur Pradopo sebagai Kapolri.

"Komjen Timur Pradopo memiliki kapabilitas yang tepat dan dengan masukan kritis dari anggota Komisi III, pada prinsipnya Fraksi Partai Demokrat menyetujui pemberhentian Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan menyetujui pengangkatan Komjen Timur Pradopo sebagai Kapolri," demikian juru bicara kelompok Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin.

Alasan yang hampir sama juga disampaikan oleh fraksi-fraksi lainnya. Sejumlah fraksi memberikan beberapa persyaratan dan catatan, di antaranya Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi PKS. Catatan dan persyaratan yang diajukan merupakan bagian tak terpisah dari persetujuan yang diberikan.

Juru bicara kelompok Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, memaparkan, persyaratan yang diajukan partainya di antaranya meminta komitmen Timur agar mengawal keberlanjutan reformasi Polri, menjamin Polri sebagai lembaga negara yang independen dan tidak terjebak dalam praktik politik praktis, dan pelaksanaan rekomendasi DPR dalam kasus Bank Century.

"Persyaratan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari persetujuan kami dan akan menjadi bagian dari pengawasan kami," kata Eva.

Sementara itu, Fraksi PKS melalui juru bicaranya, Nasir Djamil, mengungkapkan, Timur harus mampu meminimalisasi korupsi yang masih menyelimuti Polri. "Ada empat zona rawan korupsi, di antaranya pelayanan, perizinan, zona fiskal, dan zona manajemen personalia. Semoga kondisi ini bisa diminimalisasi dan dihilangkan selama Saudara menjabat," ujar Nasir.

Timur diharapkan bisa memenuhi janji dan komitmennya selama menjabat sebagai Kapolri. Pembacaan pandangan minifraksi ini juga diikuti oleh Timur Pradopo. Selanjutnya, hasil uji kelayakan dan kepatutan akan dilaporkan dalam Rapat Paripurna DPR pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Nasional
    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Nasional
    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    Nasional
    Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

    Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

    Nasional
    Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

    Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

    Nasional
    Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

    Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

    Nasional
    Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

    Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

    Nasional
    MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

    MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

    Nasional
    11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

    11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

    Nasional
    Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

    Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

    KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

    Nasional
    Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

    Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

    Nasional
    Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

    Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

    Nasional
    Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

    Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

    Nasional
    Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

    Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com