Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Amien Wangsitalaja

Kompas.com - 06/10/2010, 03:31 WIB

aku dengan perahu sampanku pernah sangat setia menyibak riak menyisir nostalgia kala angin semilir atau kencang kala mentari hangat atau menyengat dan air pasang dan air surut

begitulah terlalu aku menyanjung sampan menggauli tanjung

kerana bagiku riwayat sungai dan ketenangan amatlah berarti

tapi kenapa kau menggali lukaku sedalam kenangan sungai

Bulan

intiplah bulan itu, ukhti kerana ia tersenyum saat kurangkum dalamnya dekap

dan kau mulai bercerita dengan ceria tentang tempat yang purnama bisa makin ada makna “di kotaku” katamu ya, di kotamu di tubuh kotamu di tubuhmu

dan tidakkah kaulihat aku sudah mulai membuka pintu menatap kota menatap tubuh kota menatap tubuhmu

“ada makna” kataku dan kau tersenyum bersama bulan yang terlihat dan dalamnya dekap ya

Habiba dan Pencuri (1)

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com