sesekali aku menjamah fatima mernissi ia paham syahwat lelaki
fatima mencari nafkah aku memperindah meja tamu dan malam datang ringkas setelah siang diperpanjang oleh etos kerja dan ilmu pasti
la raiba tanpa ragu kami pun saling menjamah
Fatima Zahra
perempuan di dalam masjid tak seorang pun mengalahkannya kecuali ruhul jihad
di sini siang malam terjahid perjuangan uraian dendam dan sahaja seorang ibu, ibu agama
nikmat air matanya mengukir sajadah sebagai pembalut kerja sebagai pembalut logika
perempuan di dalam masjid mengulum seluruh sejarah : melahirkan dua lelaki
la raiba dialah fatima dialah zahra
Catatan Negeri