Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel Bantah Tiga Petugas KKP Memeras

Kompas.com - 03/09/2010, 20:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad membantah informasi mengenai penahanan enam nelayan Indonesia dari Kelurahan Brandan Timur dan Kelurahan Sei Billah, Kecamatan Brandan Barat, Langkat, Sumut, oleh otoritas keamanan Malaysia.

"Itu informasi dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) yang keliru. Saya sudah cek (kebenaran) informasi itu," kata Fadel di Jakarta, Jumat (3/9/2010).

Fadel menambahkan, keenam nelayan tradisional itu hanya terbawa arus selama dua hari saat mereka melaut.

"Dua hari mereka terbawa arus dan tidak pulang, lalu dikatakan atau diisukan ditangkap dan ditahan oleh polisi Malaysia, padahal tidak sama sekali. Nelayan itu sudah pulang dan telah berkumpul dengan keluarga mereka," kata Fadel.

Dia merasa heran dengan informasi yang dikembangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Saya sudah bilang ke mereka (Kiara) untuk tidak menyebar informasi yang salah. Saya tegaskan, informasi dari Kiara itu salah sama sekali," ujar Fadel.

Kiara dalam rilisnya menyebutkan, ada enam nelayan tradisional asal Sumatera Utara yang ditahan Polisi Marin Malaysia di Kedah, Malaysia, sejak 9 Juli 2010. Mereka adalah Zulham (40), Ismail (27), Amat (24), Hamid (50), Syahrial (42), dan Mahmud (42).

Fadel juga membantah ada petugas KKP yang melakukan pemerasan terhadap nelayan Malaysia.

"Saya memang menerima SMS seperti itu, tapi itu fitnah sama sekali. Toh tiga petugas KKP tersebut sudah menjelaskan kepada Komisi I DPR RI. Itu kan grup yang pro-Malaysia, mau hancurkan Indonesia dan saya tidak akan terpengaruh dengan isu itu," kata Fadel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

    Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

    Nasional
    Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

    Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

    Nasional
    Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

    Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

    Nasional
    Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

    Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

    Nasional
    Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

    Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

    Nasional
    BKKBN Masih Verifikasi Situasi 'Stunting' Terkini di Indonesia

    BKKBN Masih Verifikasi Situasi "Stunting" Terkini di Indonesia

    Nasional
    Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

    Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

    Nasional
    Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

    Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Nasional
    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Nasional
    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Nasional
    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasional
    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Nasional
    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com