Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegagalan Andi, Problem Anas

Kompas.com - 26/05/2010, 09:01 WIB

Oleh Syamsuddin Haris *

KOMPAS.com — Di luar dugaan, Andi Mallarangeng tersingkir pada putaran pertama pemilihan ketua umum Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Pada putaran kedua, Anas Urbaningrum memenangkan pertarungan melawan Marzuki Alie. Mengapa dan apa tantangan PD di bawah kepemimpinan Anas ke depan?

Terlepas dari soal menang dan kalah, proses pemilihan ketua umum Partai Demokrat (PD) yang berlangsung fair, demokratis, dan relatif terhindar dari politik uang patut diapresiasi.

Kekhawatiran publik akan adanya intervensi ataupun "restu" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina ternyata tak terjadi. Presiden Yudhoyono justru membiarkan para peserta kongres memilih para calon ketua umum PD atas dasar hati nurani mereka.

Kemenangan Anas Urbaningrum atas Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie tak bisa dipisahkan dari sikap positif, netral, dan tidak berpihak yang ditunjukkan oleh Yudhoyono. Soalnya, sejak awal Andi hampir selalu ditempel secara ketat oleh Eddie Baskoro Yudhoyono dan beberapa menteri dari PD sehingga seolah-olah "restu" sang Ketua Dewan Pembina mengarah kepada sosok doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Northern Illionis, Amerika Serikat, tersebut.

Bukan segalanya
Fenomena kekalahan Andi Mallarangeng bisa jadi merupakan pertanda bahwa politik pencitraan yang menjadi modal utama mantan juru bicara Presiden Yudhoyono ini ternyata bukanlah segala-galanya.

Sejak mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum PD pada akhir Maret 2010, kampanye media Andi Mallarangeng mungkin hanya bisa disaingi oleh kampanye para calon presiden pada Pemilu 2009.

Namun, dana miliaran rupiah yang dikeluarkan Mallarangeng bersaudara untuk "menjual" Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut tidak sepenuhnya berkorelasi positif dengan tingkat dukungan dalam kongres.

Di sisi lain, tak seorang pun meragukan intelektualitas, wawasan, dan visi cerdas Andi Mallarangeng tentang partai masa depan. Pidato politik Andi pada saat deklarasi sarat dengan gagasan brilian mengenai pengelolaan PD sebagai partai modern bagi Indonesia yang pluralistik. Dua kandidat lainnya, Anas dan Marzuki, bisa dikatakan berada di belakang Andi dalam soal orisinalitas dan koherensi gagasan.

Namun, politik bukan sekadar orisinalitas gagasan dan jelas tidak sepenuhnya identik dengan intelektualitas. Politik lebih pada soal kepercayaan serta kemampuan merawat dan mengelola kepercayaan sebagai sumber dukungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com