Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Rencana Kunjungan Obama ke Indonesia

Kompas.com - 15/03/2010, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa hari menjelang kedatangannya ke Indonesia pada 22 hingga 24 Maret mendatang, Presiden AS Barack Obama semakin santer diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Tak hanya menjadi bahan perbincangan hangat, rencana kunjungan Obama ke Indonesia pun sempat menjadi isu yang kontroversial karena tidak semua pihak mau terbuka menerima kedatangan Presiden Amerika Serikat itu.

Kunjungan yang akan dilakukan Obama pada 22 hingga 24 Maret nanti merupakan lawatan kali pertama yang dia lakukan di Indonesia sesudah resmi menjadi Presiden AS.

Namun, seperti yang sudah diketahui, jauh sebelum menjadi orang nomor satu di AS, Obama telah mengenal bahkan sempat tinggal pula di Indonesia.

Sejak berumur 6 tahun, dari tahun 1967 hingga 1971, Obama dan keluarganya sempat berdomisili di Jakarta, tepatnya di Jalan Taman Amir Hamzah 22 (Pav).

Setelah bercerai dengan suami pertamanya, seorang mahasiswa Kenya yang sedang menempuh studi di Universitas Hawaii, ibu Obama, Ann Dunham, menikah lagi dengan seorang Indonesia, Lolo Soetoro, seorang mahasiswa Indonesia yang ketika itu bersekolah di Universitas Hawai.

Dari pernikahan dengan Lolo Soetoro tersebut, Barack Obama memperoleh seorang adik perempuan bernama Maya, yang saat ini menetap di Hawaii, AS. Barack Obama memang dekat dengan Indonesia. Bahkan, dia sempat bersekolah dasar di sekolah Indonesia di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Teman-teman sepermainan Obama semasa kecil adalah anak-anak Indonesia. Sewaktu tinggal di Menteng, Obama kecil banyak melewatkan pengalaman menarik bersama anak-anak Indonesia sebayanya.

Satu hal yang menarik, kabarnya Obama kecil punya hobi berenang di sungai dan menunggang kerbau di sawah bersama anak-anak pribumi. Konon karena jatuh cinta pada masa kecilnya selama tinggal di Indonesia, Barack Obama pun sampai-sampai menulis sebuah buku yang berkisah tentang masa kecilnya di Indonesia.

Tak berhenti sampai di situ, kekaguman dan perhatian Obama terhadap Indonesia kembali dituangkannya dalam buku berikutnya yang berjudul The Audicity of Hope - Thoughts On Reclaiming The American Dream.

Dalam buku tersebut, Obama menuliskan pandangannya tentang politik Indonesia. Obama memerlukan lebih kurang 10 halaman di dalam buku tersebut untuk mengisahkan kenangan dan pandangannya tentang Indonesia sebelum dan semasa Orde Baru.

Karena perhatian khusus Obama terhadap sejarah perpolitikan Indonesia, bahkan sebuah organisasi hak-hak asasi manusia (HAM) di Amerika, yakni The Amnesty International USA (AI-USA), menulis sepucuk surat terbuka kepada Presiden Obama menjelang kunjungannya ke Indonesia.

Melalui surat tersebut, AI-USA meminta kepada Presiden Obama untuk mengadakan pertemuan dengan mereka-mereka yang membela hak-hak asasi manusia dan para keluarga korban kesewenang-wenangan rezim pada periode kekacauan politik 1965, saat berkunjung ke Indonesia nanti.

AI-USA juga mendesak Obama untuk memberikan pernyataan terbuka mengenai peranan apa yang diberikan AS dalam kemitraan komprehensif AS-Indonesia dan menekankan bahwa hak-hak asasi manusia akan memainkan peranan penting di dunia, sama pentingnya dengan peranan perdagangan dan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Nasional
Bulog Jelaskan Soal Dugaan Mark Up Harga Impor Beras

Bulog Jelaskan Soal Dugaan Mark Up Harga Impor Beras

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

Nasional
Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Nasional
Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan 'Mark Up' Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan "Mark Up" Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Nasional
5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

Nasional
Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan 'Wanita Emas' hingga Tindakan Asusila

Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan "Wanita Emas" hingga Tindakan Asusila

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Nasional
Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com