Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frans Seda Sehat dan Kuat Berkat Ulat Bulu

Kompas.com - 04/01/2010, 00:23 WIB

Mendekati Wair Terang, sinyal HP muncul. Heri cepat menghubungi stafnya di Waiara. Minta segera meluncur ke Wair Terang dengan dua mobil. Perasaan kami lega. Keputusan Heri Ajo yang memahami dengan baik lintasan Waiara-Tanjung Bunga itu tepat, mengingat setelah Pulau Babi akan sulit mencari daratan terdekat jika terjadi apa-apa dengan mesin yang satunya lagi.

Mesin kapal mati hari itu menciptakan ketegangan lain di Tanjung Bunga. Gervasius Seda dan kawan-kawannya gundah. Demi menjemput kami yang diperkirakan tiba sekitar pukul 08.00 Wita, keponakan Frans Seda itu lebih dulu meluncur ke Larantuka, Jumat (28/10/2005) malam dan pagi-pagi menuju Tanjung Bunga. Namun, mereka menanti kapal yang tak pernah datang.

Menunggu sambil menahan lapar dan dahaga lebih dari 13 jam! Menanti dalam ketidakpastian di pantai yang sepi, tanpa telepon, tanpa handy talkie (HT). Sempat tebersit niat menghubungi tim SAR di Larantuka bahwa kapal yang ditumpangi Frans Seda mungkin mengalami kecelakaan. Untung niat itu tidak terlaksana karena sekitar pukul 13.00 mereka mengetahui duduk perkaranya.

Kapal tiba dengan selamat di Wair Terang. Heri Ajo dan Niko Nara melompat lebih dulu dari kapal. Dan, Om Niko langsung pasang pundak. Dibantu Philip Gobang dan Heri, Frans Seda yang kala itu mengenakan celana jins biru dan baju kaus duduk manis di pundak Om Niko saat meninggalkan kapal. Tiba di darat, orang tua itu berkelakar, "Heri, jangan lupa kasih naik gajinya." Heri Ajo tersenyum. Om Niko Nara adalah salah seorang karyawan Sao Wisata yang setia. Meski terlambat dan agak melelahkan, ziarah ke Lamanabi tetap terlaksana hari itu.

Demikian sekelumit kenangan dengan Frans Seda, salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang meninggal dunia di Jakarta tanggal 31 Desember 2009. Frans Seda meninggal dunia dalam usia 83 tahun.

Tokoh ini dikenal berpendirian teguh, pekerja keras, berani, jujur, dan lembut hatinya. Beliau sangat serius saat berdiskusi atau memberikan pandangan-pandangannya. Namun dia pun bisa jenaka. Frans Seda suka bercerita dan cerdas dalam memberikan motivasi. Ingatannya sangat kuat. Setiap kali bertemu, beliau tak lupa menyapa atau berdiskusi dalam bahasa daerah. "Kau tidak usah malu pakai bahasa ibumu," katanya suatu ketika.

Ulat bulu

Sisi lain Frans Seda adalah kecintaannya terhadap makanan tradisional dari kampung halaman. Beliau suka makan are gau (ketupat), are mera (nasi dari beras merah), ulat bulu atau ulat bambu, horo ipu dan mbarase (sambal dengan bahan utama ikan kecil yang mudah diperoleh di perairan Paga-Maulo'o), singkong rebus, ae mage (kuah asam-ikan) atau kura mbo (udang dan ikan dari sungai).

"Ulat bulu itu makanan kesukaan saya sejak kecil. Rasanya enak sekali, Jakob," kata Frans Seda saat makan siang di Waiara bersama sobatnya, Jakob Oetama, 27 Oktober 2005. 

"Apa sih khasiatnya Pak Frans?" tanya Wakil Pemimpin Umum Kompas St Sularto saat itu. "Oh, khasiatnya luar biasa. Itu makanan bergizi tinggi. Makanya saya sehat dan kuat sampai sekarang," kata Frans Seda.

Rasanya tidak berlebihan bila tokoh tiga zaman seperti dilukiskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu dikaruniai umur panjang. Dia ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI serta mengisi kemerdekaan bangsa bineka ini dengan sepenuh hati. Frans Seda, seorang nasionalis sejati hingga akhir hayatnya. Selamat jalan, Om Frans. Beristirahatlah dalam damai.*

Dion DB Putra, wartawan harian Pos Kupang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Nasional
    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    Nasional
    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Nasional
    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Nasional
    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

    Nasional
    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com