Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ary Siap Beberkan Fakta ke TPF Tak Pernah Bertemu Pimpinan KPK

Kompas.com - 03/11/2009, 07:07 WIB

Ary mengatakan, awal keterlibatannya dalam persoalan ini adalah ketika Anggodo menghubunginya saat Kantor Masaro digeledah KPK pada tanggal 29 Juli 2008. Anggodo meneleponnya melalui nomor telepon Rebert, anak Anggodo.

Ketika itu, Ary tengah berada di Bali. Anggodo meminta bantuan Ary apakah ada kenalan di KPK yang bisa membantu. Ary menyanggupi dan langsung menelepon Yulianto, di luar pengetahuan Anggodo.

”Saya teringat Yulianto karena selama ini dia klaim dekat dengan kalangan penegak hukum,” ujar Ary.

Sugeng Teguh Santosa memastikan kliennya, Ary Muladi, siap diperiksa tim pencari fakta (TPF) independen. Sugeng juga akan memohonkan perlindungan saksi bagi Ary ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Ary hingga kini berstatus sebagai saksi dalam perkara yang menjerat Chandra dan Bibit.

Sementara itu, ketika melaporkan soal penyadapan ke Mabes Polri, Jumat (30/10), Anggodo membantah soal kronologis terbaru versi Ary. Anggodo sempat berujar dia merasa dipermainkan.

”Saya yang merasa dikerjai. Ya memang dia (Ary) mau bohong, wong sudah tanda tangan kronologis dan kronologis itu bukan kronologis saya bikin. Saya bikin saya punya kronologis dan dia (Ary) membikin kronologis dia. Ya, kalau dia enggak mau buka, tunggu saja dia. Nyata itu,” tutur Anggodo.

Ditanya apakah dirinya merasa diperas atau justru berusaha menyuap pimpinan KPK, Anggodo hanya berujar no comment.

Pengacara Anggodo, Bonaran Situmeang, pada hari yang sama juga tidak dapat menjelaskan apa upaya pemerasan yang dirasakan kliennya. Bonaran berkilah ada permintaan ”atensi” (uang) dari pihak pimpinan KPK kepada kliennya yang disampaikan melalui Ary. (sf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com