Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Polisi Lakukan "Unprofessional Conduct"

Kompas.com - 30/10/2009, 12:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penahanan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif ), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang dan penyuapan, bukan hal yang salah. Semua tindakan tersebut masih dalam batas kewenangannya.

Akan tetapi, menurut pengamat politik LIPI Hermawan Sulistyo, polisi telah melakukan unprofessional conduct. Polri menyatakan bahwa penahanan keduanya merupakan keputusan institusi. Menurut Hermawan, di bagian reserse dan kriminal norma yang berlaku adalah diskresi.

"Arti diskresi itu apa? Ketika ada penjahat, ditembak atau tidak keputusan orang yang memegang pistol. Setelah itu dia bertanggung jawab kenapa dilakukan tindakan itu. Nah, kalau penahanan itu merupakan keputusan penyidik dan tidak boleh diintervensi. Maka, ketika publik mempertanyakan, Kapolri harus cross check ke penyidik dan minta menjelaskan kenapa dia mengambil tindakan penahanan. Alasannya kuat atau tidak," papar Hermawan, seusai mengisi diskusi di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (30/10).

Menurutnya, masih terjadi kekacauan di internal kepolisian mengenai batasan diskresi dan institusi. "Kasus ini menjadi pelajaran bagus dan berharga untuk polisi. Kapan diterapkan diskresi, kapan institusi. Selama ini, batasan kedua hal itu masih kacau," ujarnya.

Kendati demikian, pria yang biasa disapa Kiki ini mengingatkan, pembelaan publik terhadap Bibit-Chandra tak boleh menghilangkan prinsip bahwa tak ada orang yang tak tersentuh hukum di negara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com