Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Sementara KPK Harus Penuhi Lima Kriteria

Kompas.com - 23/09/2009, 15:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penandatanganan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Perubahan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengatur penggantian tiga pimpinan KPK yang telah dinonaktifkan, sepaket dengan pembentukan Tim Lima untuk memilih penggantinya.

Menhuk dan HAM Andi Matalatta, Menko Polhukam Widodo AS, Wantimpres Adnan Buyung Nasution, pengacara Todung Mulya Lubis, dan mantan pimpinan KPK Taufiequrahman Ruki ditunjuk untuk menyeleksi calon pengganti.

Belum ada kriteria khusus yang dilansir Tim Lima, tetapi Indonesian Corruption Watch (ICW) mengajukan sejumlah kriteria sebagai masukan untuk Tim Lima. "Pertama, pimpinan tidak dari kalangan dekat presiden. Kedua, tidak boleh diintervensi langsung secara politik, atau merupakan bagian dari parpol atau simpatisan parpol karena membahayakan independensi KPK," tutur Koordinator Bidang Hukum ICW Febri Diansyah dalam keterangan pers, Rabu (29/3).

Ketiga, ICW menolak pimpinan pengganti yang berasal dari jaksa atau pejabat polisi yang masih aktif karena pada awalnya, KPK sendiri dibentuk dengan latar belakang kegagalan dalam penegakan hukum oleh keduanya.

Keempat, jika pimpinan KPK berasal dari kalangan advokat maka ICW menolak calon yang pernah menjadi pembela terdakwa kasus korupsi. Kriteria kelima adalah syarat-syarat utama yang harus dipenuhi, ungkap Febri, yaitu memiliki integritas sepanjang rekam jejaknya sebelum mencalonkan diri, tidak pernah melanggar UU, bersifat kompromi terhadap koruptor atau tidak tegas dengan advokasi umum.

"Ini bisa dilakukan dengan pengamatan masyarakat atau investigasi rekam jejak oleh Tim Lima," ujar Febri. Yang tak kalah pentingnya, lanjut Febri, adalah harta kekayaan si calon. Calon lebih baik tak memiliki kekayaan yang lebih dari level jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com