Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Kecewa dengan Demokrat, JK dan Prabowo Mendekat

Kompas.com - 13/05/2009, 12:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan calon presiden dari Partai Demokrat yang memilih Boediono sebagai calon wakil presiden tanpa melibatkan anggota koalisi politik, membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kecewa. Kekecewaan ini kemudian dimanfaatkan sejumlah parpol lain untuk mendekat. Partai-partai tersebut adalah Partai Golkar dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla sendiri disebut-sebut telah menelepon petinggi PKS sejak dua hari silam, tepatnya setelah pencalonan Gubernur Bank Indonesia sebagai cawapres berembus. Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah.

"Melihat PKS limbung, memang ada parpol yang mendekati PKS, seperti Pak Jusuf Kalla dan Prabowo," ujarnya, Rabu (13/5), ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta.

Zulkiefli menegaskan, hingga saat ini partainya belum memutuskan untuk keluar dari koalisi Partai Demokrat. Namun, jika Demokrat tidak ada keinginan untuk memperbaiki komunikasi, bukannya tidak mungkin PKS akan mempertimbangkan keikutsertaannya dalam koalisi tersebut.

Figur Boediono, kata Zulkiefli, tidak mendapat resistensi di internal partai. "Tapi Partai Demokrat harus menjaga tata krama. Masa kita disodorin cawapres begitu saja. Kami kan harus menginternalisasikan keputusan koalisi ke kader partai. Dan kader partai kami bukan burung beo yang hanya iya-iya saja," imbuh Zulkiefli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com