Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Tak Mau Pakai Strategi SBY

Kompas.com - 27/10/2008, 16:16 WIB

JAKARTA, SENIN - Komite Indonesia Bangkit (KBI) menampik tuduhan ingin mendongkrak nama Ketua KBI, Rizal Ramli, dengan membuat isu seolah-olah pihaknya terzalimi oleh pemerintah seperti yang dialami SBY pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Hal itu dikatakan Juru Bicara KBI Adhie Massardi dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Senin (27/10). 

"Tidak benar itu, saya kira sudah basi untuk memakai hal ini sebagai strategi mengangkat nama Rizal. Kita tidak mau menggunakan taktik seperti itu kalau mau menggolkan Rizal, perjuangan ini kan untuk rakyat jadi tak perlu lah menipu rakyat dengan intrik seperti itu," jelasnya. 

Tetapi, pihaknya memang mengakui langkah politik yang dilakukan Rizal berupa sikap kritis terhadap pemerintah. Hal tersebut yang ditengarai menyebabkan ada semacam upaya untuk menakut-nakuti dengan ancaman menjadikannya tersangka.

"Saat Rizal dicalonkan oleh Partai Bintang Reformasi sebagai capres maka besok paginya Mabes Polri mengeluarkan pernyataan akan menangkap Rizal dan menjadikannya tersangka, meski tak terlaksana. Tapi bukan tidak mungkin hal itu akan terulang dan benar-benar terjadi," jelasnya.

Ia juga sempat mengatakan memang tidak ada pembatasan secara langsung terhadap aktivitas politik Rizal selama ini. "Tapi kami tahu ada beberapa orang intelejen yang mengawasi gerak-gerik Rizal," ujar Adhie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com