Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sopir Beri Keterangan Berbeda, Muchdi Klarifikasi

Kompas.com - 23/09/2008, 11:04 WIB

JAKARTA, SELASA — Dua sopir Muchdi Purwoprandjono, Suradi dan Imam Mustofa, memberikan beberapa keterangan berbeda saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang Muchdi, Selasa (23/9) di PN Jakarta Selatan. Keterangan berbeda tersebut mengenai ruang tunggu bagi sopir di kantor BIN. Karena dua sopir memberikan keterangan berbeda, Muchdi pun memberikan klarifikasi saat diberikan kesempatan menanggapi.

Awalnya, Suradi dan Imam Mustofa yang memberikan kesaksian secara terpisah sama-sama mengaku bahwa mereka pernah mengetahui telepon seluler pribadi Muchdi digunakan mantan Deputi V BIN Budi Santoso. Mereka melihat Budi menggunakan telepon seluler tersebut di ruangan staf TU Deputi V. Kala itu, mereka tengah menunggu majikannya di ruangan tersebut.

Menurut Suradi, selain di ruang TU, ada ruang khusus tunggu bagi sopir di BIN. Jika tak di ruang tunggu, ia mengaku selalu berada di ruang TU. Berbeda dengan Imam Mustofa. Menurut prajurit TNI AD ini, di kantor BIN tak ada ruang tunggu khusus bagi sopir. Ia biasanya menunggu di ruang TU atau lebih sering di dalam mobil.

Dua keterangan berbeda ini langsung diklarifikasi Muchdi. Ia menjelaskan bahwa di kantor BIN tak ada ruang tunggu khusus sopir. "Tempat tunggu khusus sopir tidak ada, tapi ada tempat mangkal yang biasa dijadikan berkumpul para sopir," kata Muchdi.

Suradi dan Imam Mustofa juga memberikan keterangan berbeda soal kebiasaan jam berangkat Muchdi ke kantor dan kebiasaan sopir membawakan tas. Suradi mengatakan, bosnya biasa berangkat pukul 07.30 dan tiba di kantor sekitar pukul 09.30-10.00. Setiap hari ia selalu membawakan tas Muchdi. Namun, Imam Mustofa bersaksi, Muchdi selalu berangkat sekitar pukul 09.00 dan hanya sesekali tasnya dibawakan Imam ke ruangannya.

Atas keterangan ini, Muchdi menjelaskan, jam berangkat ke kantornya tak tentu. "Saya berangkat ke kantor kadang-kadang pagi, siang, sore. Kadang jam setengah 8, jam 10 ataupun jam 2 siang, bisa saja terjadi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com