ICW Nilai Pembentukan Hak Angket Bertujuan Lemahkan KPK

Kristian Erdianto

Kompas.com - 11/06/2017, 22:09 WIB

Menurut ICW, pembentukan pansus hak angket terindikasi ingin melemahkan upaya pemberantasan korupsi melalui revisi UU KPK.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

NASIONAL

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen...

NASIONAL

ICW Minta Dewas Sanksi Nurul Ghufron...

NASIONAL

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK, ICW:...

NASIONAL

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan...

REGIONAL

Bersama KPK, Pemkot Semarang Berantas Tindak...

NASIONAL

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik...

NASIONAL

KPK Geledah Kantor Setjen DPR RI

HOAKS ATAU FAKTA

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Penemuan Brankas Rahasia...

Terkini Lainnya

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional

04/05/2024, 06:00 WIB

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional

04/05/2024, 00:00 WIB

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional

03/05/2024, 20:35 WIB

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional

03/05/2024, 20:02 WIB

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional

03/05/2024, 19:42 WIB

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional

03/05/2024, 19:32 WIB

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional

03/05/2024, 19:22 WIB

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional

03/05/2024, 19:13 WIB

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional

03/05/2024, 19:06 WIB

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional

03/05/2024, 19:04 WIB

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional

03/05/2024, 19:02 WIB

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional

03/05/2024, 18:45 WIB

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional

03/05/2024, 18:32 WIB

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional

03/05/2024, 18:25 WIB

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional

03/05/2024, 18:18 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kualitas Menteri Syahrul...

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Terpopuler

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Terkini Lainnya

Terpopuler

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Now Trending