Salin Artikel

Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Hal ini diungkap Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Kementan, Sukim Supandi, saat dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat SYL.

Mulanya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh mengulik adanya permintaan untuk kepentingan SYL kepada Sukim Supandi selaku Kepala Bagian Umum.

“Apa permintaan ke saudara waktu saudara menjadi Kepala Biro 2023?” tanya Hakim Rianto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin, (13/5/2024).

Mendengar pertanyaan itu, Sukim mengungkapkan adanya permintaan untuk mendanai sembako dari Stafsus SYL. Permintaan itu disampaikan melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Kasdi Subagyono.

“Ibu Joice ini siapa?” tanya Hakim Rianto “Staf khusus menteri bidang kelembagaan”, kata Sukim.

“Sepertinya partai,” kata Sukim. “Partai apa?” cecar Hakim. “Nasdem yang mulia,” kata Sukim.

Di hadapan Majelis Hakim, Sukim mengaku tidak tahu peruntukan paket sembako yang diminta Joice.

Ia mengatakan, 13.000 paket sembako itu nilai per paketnya seharga Rp150.000. Sehingga jika ditotal anggaran untuk pengadaan sembako tersebut sebesar Rp 1.950.000.000.

“Sembako? Untuk apa?” tanya Hakim memastikan. “Untuk kepentingan saya tidak tahu itu perintah Pak Sekjen untuk koordinasi eselon I,” kata Sukim.

Sukim menambahkan, pengadaan 13.000 paket sembako itu dilaksanakan oleh seluruh pejabat eselon I Kementan “Jadi pengadaan 13.000 itu dibagi ke seluruh eselon I,” ucapnya.

“Berapa jumlahnya kalau rupiah?” tanya Hakim memastikan “Sekitar Rp 1,95 (miliar) sekian,” jawab Sukim. “Kurang lebih Rp 2 miliar,” ucapnya menambahkan.

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/13/15213611/stafsus-syl-disebut-minta-kementan-danai-pengadaan-paket-sembako-senilai-rp

Terkini Lainnya

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Nasional
Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke