Salin Artikel

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Menurutnya, bertemu anak ranting justru sebuah kehormatan karena merupakan benteng pertama dari PDI-P.

Hal ini ia sampaikan usai ditanya tentang pernyataan Ketua Umum relawan Jokowi Mania dan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel yang menuding Hasto melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi karena menyebut harus bertemu anak ranting PDI-P sebelum menemui Megawati.

"Noel enggak tahu. Bertemu anak ranting PDI Perjuangan itu sumber kekuasaan, dari yang namanya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu berasal dari anak ranting. Itu suatu kehormatan. Noel yang tidak tahu," kata Hasto ditemui di markas Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Hasto menepis ucapan Noel yang menuding dirinya menjadi penghambat pertemuan Jokowi dengan Megawati, maupun calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto dengan Megawati.

Hasto kembali menyebut Noel tidak tahu situasi yang sebenarnya terjadi di internal PDI-P dalam memandang Jokowi.

"Ya Bung Noel kan enggak tahu, bagaimana Ibu Mega memiliki sikap kenegarawanan. Dan, apakah perlu saya bacakan komentar dari ranting-ranting?" ucapnya.

"Boleh ditanya, boleh dicek teman-teman pers silakan dicek dari bawah, itu mereka (anak ranting) jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," sambung dia.

Sementara itu, Hasto juga ditanya apakah akar rumput PDI-P yang biasa disebut anak ranting, tidak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto kelak.

Namun Hasto menegaskan bahwa jawaban yang ia sampaikan bukan untuk pemerintahan Prabowo.

"Kan Pak Jokowi tadi yang ditanyakan. Enggak mau bergabung dengan Pak Jokowi," tegas politikus asal Yogyakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, Noel blak-blakan menyebut bahwa Hasto Kristiyanto menjadi penghambat bertemunya Megawati Soekarnoputri dan calon presiden pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto serta Jokowi.

Hal itu disampaikannya setelah ditanya apakah sependapat jika ada anggapan Presiden Jokowi yang menjadi penghambat pertemuan Megawati-Prabowo pasca-Pilpres 2024.

"Masa ini, Pak Jokowi enggak punya musuh dengan siapapun kok malah seakan-akan diorkestrasikan Pak Jokowi malah menjadi penghambat," kata pria yang akrab disapa Noel, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/4/2024).

"Yang jelas yang jadi penghambat pertemuan Prabowo-Mega dan sebagainya, itu adalah Hasto," ujarnya lagi.

Menurut Noel, Hasto menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh bangsa negara untuk saling bertemu dan bersilaturahmi.

Dia mengatakan demikian karena Hasto memberikan syarat agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDI-P terlebih dulu sebelum dengan Megawati.

"Problem-nya kan harus pakai syarat lah, pakai apa lah, belum nanti Pak Jokowi mau ketemu Bu Mega harus ranting dulu apa lah, kan ngawur itu kan bentuk penghinaan terhadap kadernya sendiri," kata Noel.

"Dan itu merusak kesan PDI-P sebagai partai besar," ujarnya lagi.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/18/19251041/alasan-hasto-soal-jokowi-datang-ke-anak-ranting-pdi-p-dulu-sebelum-bertemu

Terkini Lainnya

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke