Salin Artikel

KPU Akan Pertemukan Capres dengan Kemenkeu agar Bisa Susun Program Sesuai Anggaran Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku akan memfasilitasi pertemuan antara pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Tujuannya, agar masing-masing capres-cawapres dapat menyusun program dengan mengacu pada fakta kemampuan anggaran nasional.

"Yang namanya program, visi-misi yang di-breakdown ke program, akan berkaitan dengan anggaran negara," sebut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan pada Kamis (30/11/2023).

"Oleh karena itu, ketika mau menyusun program kerja yang akan dicapai dalam durasi lima tahun, itu kan juga berbasis kepada ketersediaan anggaran APBN," imbuhnya.

Inisiatif KPU itu disebut sudah disampaikan oleh lembaga penyelenggara pemilu tersebut kepada perwakilan tim pasangan capres-cawapres pada Rabu (29/11/2023), ketika kedua belah pihak membahas konsep hingga teknis debat Pilpres 2024.

Hasyim menjelaskan, dalam pertemuan capres-cawapre, Bappenas, dan Kemenkeu, diharapkan akan terdapat keterbukaan terkait kondisi anggaran untuk diketahui pasangan calon.

"Supaya kemudian apa yang mau disusun oleh pasangan calon itu berpijak kepada fakta kemampuan anggaran kita," jelasnya.

Sebelumnya, Hasyim menyampaikan harapan agar capres-cawapres dapat berbicara dengan realistis di dalam 5 kali kesempatan debat yang akan digelar pada masa kampanye 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Hal ini disampaikan dalam rapat dengan sejumlah pakar untuk menentukan konsep dan metode debat capres-cawapres pada Rabu (29/11/2023).

"Penting setidak-tidaknya tergambarkan (di dalam debat) begini, dalam waktu lima tahun (masa jabatan presiden-wakil presiden), kira-kira yang realistis, faktual anggarannya ada, itu capres-cawapres (mau) ngapain," kata Hasyim sambutannya kepada para peserta rapat.

"Kadang-kadang kan bicaranya di depan publik dianggap terlalu muluk-muluk, terlalu tinggi, tidak realistis. Karena, sekali lagi, jangka waktunya hanya lima tahun," ujar dia.

Hal ini dinilai penting karena semua pemangku kepentingan sudah sepakat bahwa pemungutan suara Pilpres 2024 dilakukan pada awal tahun.

Pemungutan suara di awal tahun dapat membuat presiden dan wakil presiden terpilih relatif bisa berperan menjelang periode kepemimpinannya kelak.

Argumentasi ini menjadi salah satu pokok perdebatan antara KPU dan DPR RI pada 2021 ketika keduanya berupaya mencari tanggal yang tepat untuk pemungutan suara Pemilu 2024.

"Kalau pemilu di setiap bulan Juli dan berkepanjangan, itu presiden terpilih hampir bisa dipastikan kehilangan satu tahun enggak bisa ngapa-ngapain, yang mengusulkan anggaran masih presiden eksisting, karena siklus keuangan negara begitu," kata Hasyim.

"Kalau sejak awal presiden diketahui siapa, calon terpilihnya itu disiapkan transisi kebijakan-kebijakan itu dengan pemerintah eksisting, sehingga di tahun 2025 mereka mendapatkan kesempatan untuk memimpin atau menyelenggarakan program yang sudah terhimpun oleh program-program yang dijanjikan," jelas dia.

Hasyim menambahkan, dalam debat nanti, ia berharap agar konsep debat memungkinkan para capres-cawapres membicarakan program yang realistis serta mengandung jaminan keberlanjutan.

Selain itu, para capres-cawapres juga diharapkan dapat menyampaikan gagasan secara konsteksual terkait situasi geopolitik regional dan global yang akan berpengaruh pada konstelasi di tingkat lokal.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/01/07451711/kpu-akan-pertemukan-capres-dengan-kemenkeu-agar-bisa-susun-program-sesuai

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke