Salin Artikel

Jokowi Sebut Indonesia Bangsa Harmonis, Perbedaan Hangat-Panas saat Pemilu Wajar Terjadi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan, perbedaan pilihan saat Pemilu adalah wajar. Meskipun pada akhirnya perbedaan itu membuat dinamika menjadi hangat hingga panas.

Hal ini dia sampaikan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

"Jadi perbedaan agak hangat, agak panas ya biasa. Perbedaan pilihan itu juga wajar saja," kata Jokowi, Rabu.

Pasalnya, kata Presiden, Indonesia adalah negara yang cinta damai. Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung persatuan, sehingga perbedaan pun tidak akan memecah belah bangsa.

"Karena yang kita tahu semuanya bangsa kita ini, bangsa Indonesia ini bangsa yang cinta damai, bangsa yang suka bersatu, bangsa yang senang harmonis," tuturnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dalam pesta demokrasi besar yang akan dilaksanakan pada tahun depan itu.

Menurut Jokowi, perhelatan pesta demokrasi bukan hal baru bagi Indonesia. Negara ini sudah memiliki pengalaman panjang terkait hal itu.

"Tahun depan kita akan mengadakan Pemilu, pesta demokrasi terbesar. Tapi perlu saya ingatkan tidak perlu dikhawatirkan, negara kita ini sudah berpengalaman mengadakan Pemilu. Enggak sekali dua kali, sudah lima kali," tutur Jokowi.

"Marilah kita bersatu untuk Indonesia maju, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan," tutupnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/29/21584661/jokowi-sebut-indonesia-bangsa-harmonis-perbedaan-hangat-panas-saat-pemilu

Terkini Lainnya

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Nasional
Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke