Menurutnya, urusan pengembalian KTA Gibran sejatinya tidak butuh proses yang merepotkan.
"Jadi sebenarnya tidak perlu ada banyak sandiwara lagi, harus kasih kembali KTA, enggak perlu (drama)," kata Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
"Kalau sudah berani pindah ke sana (kubu Prabowo), kembalikan KTA, kok repot saja urusan begitu," ujarnya lagi.
Komarudin kemudian mengungkit bagaimana Gibran pernah dipanggil oleh DPP PDI-P pada Mei lalu karena bertemu bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Meskipun, menurutnya, saat dipanggil Gibran menjelaskan bahwa pertemuan itu sebatas Wali Kota Solo menerima kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan).
"Tapi kenyataannya, (Gibran) pergi daftar sama Prabowo, ya berarti kan kita harus berhentikan dari PDI-P, itu clear," kata Komarudin.
Anggota DPR Fraksi PDI-P ini menegaskan, partainya juga tidak akan menahan Gibran yang menyeberang ke pihak lain.
Namun, Komarudin mengingatkan akan adanya mekanisme partai yang mesti ditaati setiap kader, semisal pencapresan.
"Jadi enggak bisa, kau pagi ngomong lain, sore kau buat lain, itu tidak bisa begitu," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga kini belum ada yang bisa memastikan apakah Gibran sudah mengembalikan KTA PDI-P pasca resmi menjadi bakal cawapres Prabowo.
"Beliau sudah WA (WhatsApp) saya. Sudah langsung saya jawab. Nanti saya carikan jadwal, nggih," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/10/2023).
Suami Selvi Ananda menyampaikan, pertemuannya dengan Rudy akan dilakukan secepatnya.
"Nanti, nanti nggih. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindah jadwalnya. Ya secepatnya, nggih," ujar Gibran.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/31/17520411/minta-pengembalian-kta-gibran-tak-perlu-drama-pdi-p-kalau-berani-pindah-kok