Dia merespons santai terhadap elektabilitasnya yang masih berada di posisi terakhir setelah dua bacapres lainnya.
"Ya enggak apa-apa," kata Anies kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).
Menurut survei terbaru SMRC yang dirilis pada Kamis (14/9/2023), pasangan dari Koalisi Perubahan, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendapat dukungan publik sebesar 16,5 persen.
Ini merupakan kali pertama SMRC memetakan dukungan terhadap Anies-Muhaimin. Oleh karenanya, tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih pada deklarasi Anies-Muhaimin cenderung positif atau negatif.
Namun, dalam survei individual di mana Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo, suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu sekitar 20 persen.
"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip dari siaran pers.
Menurut Saiful, 16,5 persen suara Anies-Muhaimin mencerminkan kekuatan dua partai, yaitu bisa Nasdem dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), atau Nasdem dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dengan demikian, kata Saiful, Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen. Sebab, pendukungnya hanya berasal dari partai-partai pendukungnya.
Survei SMRC ini digelar pada 5-8 September 2023. Survei melibatkan 1.212 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun Anies dan Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan bakal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Sabtu (2/9/2023). Hingga kini, pasangan ini didukung oleh partai Nasdem, PKB, dan PKS.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/15/13041501/respons-anies-soal-elektabilitasnya-dengan-cak-imin-versi-survei-smrc