Hal ini ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
"Mulai awal sept ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras, satu keluarga penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras, ini juga seperti semioperasi pasar," kata Jokowi, Kamis siang.
Jokowi menyebutkan, akan ada 21,3 juta KPM yang menerima bantuan tersebut. Adapun bantuan tersebut akan diberikan selama tiga bulan.
"Sehingga tiap bulan akan keluar 210.000 ton setiap bulan selama 3 bulan, September, Oktober, November akan terus berikan bantuan pangan berupa beras," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras.
Ia mengungkapkan, dari beragam komoditas pangan, hanya harga beras yang mengalami inflasi, sedangkan bahan pangan lainnya tercatat turun.
Kenaikan harga beras pada Juli 2023 berada di level 6,4 persen, lebih tinggi dari angka inflasi secara umum sebesar 3,08 persen.
Jokowi menuturkan, masalah harga beras tersebut merupakan dampak dari terjadinya El Nino.
Ia mengatakan, gara-gara El Nino, negara-negara pengekspor beras seperti India, Kamboja, dan Bangladesh kini tidak mau melepas beras ke luar negeri.
"Ya bagaimana harga beras enggak naik, mereka semuanya enggak ekspor, pegang untuk keamanan dalam negerinya. Sehingga perlu saya ingatkan urusan beras tolong diliat terus, ini kebutuhan pokok kita," kata Jokowi.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah juga akan menyalurkan daging ayam 1 kilogram dan 16 butir ayam untuk setiap keluarga rentan stunting yang jumlahnya sekitar 1,4 juta.
"Ini jadi dua-duanya dapat, setelah ini harga terlur sama ayam kan akan turun, itu kita bantu peternak di hulu, yang di hilirnya bantu stunting, jadi dua-duanya dapat," ujar Arief.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/31/19083671/bulan-depan-pemerintah-gelontorkan-bantuan-beras-210000-ton-untuk-213-juta