Salin Artikel

Kemenkeu Diminta Siapkan Anggaran PMN Guna Penuhi Kebutuhan Listrik Desa

KOMPAS.com - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Mulyanto meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menyiapkan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) guna memenuhi kebutuhan listrik desa.

"Sementara dari komisi VII DPR RI akan mendorong ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk program pemasangan baru listrik. Ini (adalah langkah) untuk bisa langsung memenuhi jumlah listrik yang belum menyala," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Hal tersebut, kata dia, penting untuk mencapai 100 persen rasio elektrifikasi. Seperti diketahui, rasio elektrifikasi saat ini adalah 99.99 persen.

Menurut Mulyanto, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) selalu berdalih bahwa rasio elektrifikasi pada 2024 akan menjadi 100 persen.

Namun berdasarkan realita yang ada, kata dia, elektrifikasi dari tahun ke tahun tidak pernah mencapai 100 persen.

"Ini kita amati pengalaman dari tahun ke tahun janjinya begitu terus setahun (bisa capai) 100 persen, tapi apa aksinya? Ternyata ini ada permasalahan-permasalahan, pertama masalah jaringan transmisi, kesiapan titik-titik, dan kemampuan bayar masyarakat yang belum match," kata Mulyanto kepada Parlementaria di Bandung, Kamis (25/5/2023).

Selain rasio, ia menyoroti tingkat elektrifikasi yang dibagi dua, yakni antara kontribusi PLN sebesar 97 persen dengan sisanya 1,8 persen merupakan kontribusi dari non-PLN.

Untuk kepastian data, Mulyanto mendorong agar data kontribusi non-PLN sebesar 1,8 persen dapat ditelusuri secara konkret untuk sumber listrik yang masih menyala dan yang sudah mati.

Pembangunan listrik di daerah 3T

Untuk pembangunan listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), Mulyanto berharap, PLN dapat mengedepankan asas kenegaraan.

Dalam asas tersebut mencantumkan bahwa mencapai tujuan negara dibutuhkan mekanisme subsidi hingga kompensasi agar masyarakat dapat merasakan manfaat listrik.

"Solusi filosofis kita bernegara itu adalah dalam kerangka mencapai tujuan-tujuan negara. (Sementara itu), masyarakat yang merdeka adil bersatu dapat diartikan sebagai fungsi negara,” imbuh Mulyanto.

Oleh karenanya, lanjut dia, ketika ada wilayah-wilayah yang belum terjamah listrik, negara harus hadir.

Untuk mewujudkannya, kata Mulyanto, dibutuhkan beberapa mekanisme, seperti subsidi, kompensasi, dan sebagainya.

Menurutnya, negara harus hadir menanggung kebutuhan tersebut agar penduduk wilayah pelosok bisa menikmati listrik.

Sebagai langkah lebih lanjut, Mulyanto menginginkan BUMN Energi dapat hadir secara utuh di masyarakat.

Selain hadir, kata dia, BUMN Energi harus mendukung berbagai proyek strategis negara dan tidak mengedepankan profit.

"Disitulah bagiannya kenapa kita mengatakan (peran ini) masih (diemban) BUMN yang berbeda dari badan usaha pada umumnya, not for profit tapi yes for profit. Namun, juga tetap menjalankan proyek-proyek yang strategis, itulah BUMN," tuturnya.

Sebagai informasi, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) memiliki pelanggan sebesar 16,48 juta (19,13 persen), dengan daya tersambung sebesar 30.600 Mega Volt Ampere (MVA) (18,80 persen), dan beban puncak tertinggi 8.172 Megawatt (MW), dengan pendapatan Rp 20,77 triliun (20,23).

PLN UID Jabar juga memiliki unit pelaksana 17 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D), dab 1 Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) (UP2K, dengan gardu induk sebanyak 106 buah, dan Trafo Gardu Induk 304 buah.

 

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/26/10565841/kemenkeu-diminta-siapkan-anggaran-pmn-guna-penuhi-kebutuhan-listrik-desa

Terkini Lainnya

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke