Salin Artikel

Megawati dan Ganjar Pranowo yang Makin Legowo

Bagi saya secara pribadi, prediksi yang acapkali saya sampaikan di dalam tulisan-tulisan opini saya tentang Ganjar Pranowo selama ini akhirnya terbukti.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan sangat rasional dan sadar, akhirnya menjatuhkan pilihan pada kader yang paling masuk akal secara matematis untuk memenangkan pemilihan presiden tahun 2024 nanti, yakni Ganjar Pranowo.

Namun yang lebih penting, penantian panjang publik nasional selama dua tahun terakhir terkait siapa calon presiden partai berlogo Banteng Moncong Putih tersebut terjawab sudah di satu sisi.

Di sisi lain, rivalitas antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang dalam dua tiga tahun terakhir sempat membuat hubungan PDIP dan Jokowi bergejolak pun berujung manis.

Dengan begitu, PDIP kembali berhasil membuktikan diri sebagai partai modern yang sensitif dan peduli terhadap aspirasi publik.

PDIP tidak hanya partai ideologis yang merangkai relasi politik dengan konstituennya dalam balutan spirit Soekarnoisme, tapi juga partai politik modern yang dijalankan secara profesional di satu sisi dan keputusan-keputusan politiknya didasarkan atas kalkulasi rasional di sisi lain.

Sementara bagi Ganjar Pranowo, perjalanan dua tahun belakangan menjadi ajang pembuktian diri yang sangat dinamis, penuh dengan fluktuasi dan ketidakpastian politik.

Namanya sangat jarang disebut secara gamblang oleh PDIP selama ini sebagai kandidat potensial yang akan menjadi calon presiden resmi partai.

Namun, Ganjar Pranowo berhasil membuktikan dirinya sebagai kader loyal, bahkan sangat loyal. Meski bermodal angka elektabilitas yang sangat ciamik, nyaris selalu teratas di setiap survei, Ganjar Pranowo tidak tergoda untuk umbar diri ke partai-partai politik lain.

Padahal dengan berbagai sikap "pengabaian politik" yang ditunjukkan PDIP selama ini, entah sengaja atau bagian dari strategi PDIP atau bukan, Ganjar terus dituntut oleh beberapa pihak untuk mencari biduk politik lain.

Tapi dengan tenang dan santai, Ganjar Pranowo bertahan di PDIP dengan segala aturan main internal yang ada.

Ganjar Pranowo berdiri tegak bersama DPP PDIP menolak rencana kehadiran Tim kesebelasan Israel di Bali yang berujung pembatalan gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia, meskipun dampaknya sempat menggerus elektabilitasnya.

Dengan lain perkataan, keputusan besar PDIP hari Jumat, 21 April 2023 lalu, adalah buah dari dialektika panjang, baik bagi PDIP, maupun bagi Ganjar Pranowo, dialektika yang sangat dinamis dan penuh dengan pembelajaran politik bagi kedua belah pihak.

Kini, setelah diresmikan sebagai calon presiden dari PDIP, diprediksi ada tiga calon presiden yang akan berlaga di pemilihan tahun 2024 nanti, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

Dibanding dua kompetitornya, berdasarkan survei mutakhir, Ganjar Pranowo tetap berada pada posisi yang menjanjikan.

Dari empat survei terakhir, memang tiga di antaranya menempatkan Ganjar Pranowo di posisi kedua. Sedangkan satu survei menunjukkan Ganjar unggul dibandingkan kandidat lainnya.

Hal ini terjadi karena survei dilakukan sebelum pencalonan resmi Ganjar Pranowo oleh PDIP di satu sisi dan setelah pembatalan Piala Dunia U20 di sisi lain.

Artinya, pertama, masih terdapat ketidakpastian politik apakah Ganjar Pranowo akan menjadi calon presiden atau tidak, karena PDIP tidak terlalu memperlihatkan preferensi politik kepada Ganjar Pranowo selama dua tahun terakhir.

Dan kedua, survei dilakukan akhir Maret dan Awal April 2023, di mana imbas pembatalan Piala Dunia U20 masih berpengaruh pada elektabilitas Ganjar Pranowo.

Terbukti ketika Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei menjelang pertengahan April, tepatnya tanggal 11-14 April 2023, suara Ganjar Pranowo mulai kembali ke track semula.

Dalam simulasi top of mind yang dilakukan SMRC, pilihan yang pertama kali muncul di dalam pikiran calon pemilih, kader PDIP Ganjar Pranowo mendapat dukungan tertinggi.

Ganjar Pranowo menang tipis atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kemudian, di posisi ketiga ada Anies Baswedan yang didukung oleh Koalisi Perubahan.

Ganjar Pranowo memperoleh 16,5 persen, Prabowo Subianto 16,3 persen, dan Anies Baswedan 9,8 persen.

Apalagi kalau kita mundur ke balakang, hampir semua survei politik menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas. Tentu stabilitas angka elektabilitas tersebut menjadi bahan dasar bagi PDIP untuk sampai pada keputusan besar dan strategis pada 21 April 2023 lalu.

Sebagaimana tahun 2014 lalu, PDIP dan Megawati Soekarnoputri dengan bijak, arif dan penuh perhitungan (seperti biasanya), mengesampingkan kepentingan pribadi dan keluarga untuk kepentingan partai yang lebih besar, yakni masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan nasional yang sesuai dengan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia.

Nampaknya Megawati Soekarnoputri begitu memahami kebutuhan politik nasional. Tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan tersebut, hanya orang tertentu saja.

Seperti kata Plato,"There are some who are naturally fitted for philosophy and political leadership, while the rest should follow their lead and let philosophy alone".

Artinya, Megawati menyadari betul bahwa kali ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk sang putri, Puan Maharani, sekalipun Megawati sangat menginginkannya.

Dalam alam demokrasi, angka yang berbicara. Elektabilitas yang muncul dari survei-survei terpercaya adalah angka yang dibutuhkan tersebut.

Dan Ganjar Pranowo adalah satu-satunya dari PDIP yang mampu memenuhi angka tersebut untuk saat ini.

Karena itu, pilihan Megawati dan PDIP adalah pilihan yang tepat secara politik dan moral, serta layak diperjuangkan dengan segala daya dan upaya oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Lebih dari itu, pilihan politik PDIP ini juga menjadi pantulan dari kebersahajaan politik dan kenegarawanan Megawati Soekarnoputri.

Tahun 2014 lalu, saat Megawati dan PDIP memutuskan mengusung Jokowi sebagai calon presiden resmi partai, Megawati berhasil melakukan perhitungan politik secara matang, meski harus meredam keinginan pribadinya untuk maju atas namanya sendiri.

Terbukti, PDIP dan Megawati sukses mengantarkan Jokowi ke Istana. Buah itu kembali dipetik PDIP di pemilihan tahun 2019 lalu. Jokowi kokoh bertahan di Istana, dengan PDIP sebagai partai pendukung utamanya.

Artinya, dengan kalkulasi yang juga tak kalah rasionalnya dibanding tahun 2014 lalu, pengorbanan politik untuk tidak mengedepannya trah Soekarno di pemilihan mendatang, dan kenegarawanan yang tak kalah luar biasanya dibanding dua pemilihan terdahulu, PDIP sudah menabur bibit-bibit kemenangan yang tak akan kalah membahagiakannya bagi PDIP dibanding pemilihan-pemilihan terdahulu.

Tentu kemenangan berupa pergantian presiden Indonesia dari Jokowi ke kader terbaik PDIP lainnya setelah pemilihan presiden tahun 2024 nanti adalah kemenangan yang dituju oleh PDIP.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/23/07300071/megawati-dan-ganjar-pranowo-yang-makin-legowo

Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke