Salin Artikel

Narasi Politik Anies Disebut Itu-itu Saja, Nasdem: Kalau Berbeda Namanya Penceramah

Ia menyebut, narasi di tiap safari politik Anies adalah visi partai. Karena visi dan janji partai, tidak mungkin narasi itu berubah-ubah di tiap tempat yang dikunjungi Anies untuk menyapa masyarakat.

"Kalau di setiap daerah berbeda-beda, namanya penceramah. Iya kan? Ya kalau satu tempat menyampaikan hal yang berbeda, di tempat lain menyampaikan hal berbeda, itu penceramah itu," kata Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/12/2022).

Ahmad Ali mengatakan, narasi politik yang berbeda di tiap wilayah ketika melakukan safari politik justru hanya terkesan ingin mengambil hati pemilih dan menciptakan kebohongan.

Ia menilai wajar bila narasi politik Anies di tiap daerah terkesan itu-itu saja. Selain menyamakan visi partai, audiens yang menyaksikan narasi tersebut berbeda-beda di tiap wilayah.

Jika narasinya berbeda-beda, audiens di wilayah satu dengan wilayah lainnya justru akan mendapatkan pemahaman yang berbeda pula.

"Kalau di sana (narasinya) ingin melahirkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia, terus di tempat lain dia menyampaikan hal yang berbeda lagi. Yah, ini Anies sedang membangun kebohongan apa lagi?," ucap Ahmad.

"Kan audiens-nya berbeda-beda, materinya sama audiens-nya berbeda-beda," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, setiap politisi adalah pembuat janji. Oleh karena itu, janji yang disampaikan juga harus sama di tiap wilayah.

Bukan janji yang dibuat-buat untuk menyesuaikan keinginan tiap audiens di daerah.

"Baru janji saja sudah bohong, sudah berbeda-beda, bagaimana? Bagaimana kalau kemudian mengurus pemerintahan? Jadi kalau 10 wilayah didatangi, 10 janji berbeda, yah bingung nanti masyarakat," ujar dia. 

Sebelumnya diberitakan, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden dari Partai Nasdem terkesan serba tanggung.

Di satu sisi, Nasdem menghendaki Anies untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai presiden 2024.

Di sisi lain, partai pimpinan Surya Paloh itu punya rencana berkoalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai oposisi yang kerap tak sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah.

Ketiga partai juga menggembar-gemborkan Koalisi Perubahan.

"Kan Nasdem selalu bilang Anies akan menang, melanjutkan program-program Jokowi, di mana letak perubahannya?" kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Adi menilai, narasi politik yang disampaikan Anies saat bersafari itu-itu saja. Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan presiden secara terbuka.

Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan kontra Jokowi. Jika narasi yang sama itu terus diulang-ulang, menurut Adi, masyarakat akan segera bosan dengan figur Anies Baswedan.

"Semuanya serba nanggung. Orang juga bosan. Mana nih poros perubahan? Mana antitesa Jokowi? Antitesa Jokowi kok tidak mau dihadap-hadapkan dengan Jokowi," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/19/15355361/narasi-politik-anies-disebut-itu-itu-saja-nasdem-kalau-berbeda-namanya

Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke