Salin Artikel

Nasdem Tegaskan Solid Dukung Jokowi hingga Akhir Masa Pemerintahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan bahwa Nasdem tetap solid berada di barisan partai politik pendukung Presiden Joko Widodo hingga akhir masa jabatan pada 2024.

Johnny mengatakan, Nasdem juga berkomitmen untuk menjaga kontinuitas pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan Johnny saat ditanya mengenai hubungan antara Nasdem dan PDI-P di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hubungan kedua partai ini diisukan tak harmonis setelah Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Komitmen soliditas koalisi pilpres dan koalisi dalam kabinet harus terus kita jaga sampai akhir yang baik dari pemerintahan Kabinet Indonesia Maju Bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, itu komitmennya," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Lebih lanjut Johnny mengatakan, meski partai pendukung Jokowi tetap berkomitmen menjaga pemerintahan hingga 2024, soliditas itu hendaknya tidak menghambat dinamika demokrasi menjelang Pilpres 2024.

"Pemilu itu adalah untuk pemerintahan 2024-2029, lain sama sekali. Demokratisasi itu harus berjalan juga, harus segar juga, tapi jangan menakutkan, jangan memecah belah," kata Johnny.

Ia menegaskan, munculnya nama-nama yang diajukan sebagai calon presiden merupakan potret politik yang mesti dibiarkan berjalan dalam demokrasi yang sehat, tanpa menyampingkan soliditas koalisi pemerintahan saat ini.

"Pada saat tantangan yang besar kita harus memabngun soliditas nasioanl kita, kekompakan nasional kita harus dibangun, tetapi proses demokratisasi juga harus dibuka raungnya," ujar Johnny.

"Di sinilah pentingnya pengambilan keputusan dengan menghormati kewenangan, hak-hak dan independensi partai politik," imbuh dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung pendeklarasian Anies Baswedan seperti Peristiwa 10 November 1945, yakni peristiwa perobekan kain biru dari bendera Belanda di Hotel Yamato.

Sidiran itu ia sampaikan saat memamerkan lukisan Peristiwa 10 November 1945 perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022),

Hasto kemudian menunjuk lukisan yang menggambarkan banyak orang sedang merobek bendera warna biru dari bendera Belanda.

Ia lantas menyinggung perihal warna biru yang dirobek itu.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," kata Hasto.

Lebih jauh, Hasto menyebut "biru" itu kini juga terlepas dari pemerintahan Jokowi.

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," ujar Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/11/16502371/nasdem-tegaskan-solid-dukung-jokowi-hingga-akhir-masa-pemerintahan

Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke