Salin Artikel

Jokowi Jadi Capres Paling Diinginkan di Musra, Demokrat: Skenario Wacana 3 Periode

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menilai, munculnya nama Presiden Joko Widodo sebagai capres yang diharapkan masyarakat saat Musyawarah Masyarakat (Musra) merupakan bagian dari wacana masa jabatan tiga periode.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, kemunculan nama Jokowi dalam kegiatan yang diselenggaran relawannya itu merupakan bagian dari operasi politik yang mendesepsi publik.

"Skenario (tiga periode) ini terus hidup dan dijalankan," kata Kamhar dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Ia menduga bahwa operasi politik itu justru dijalankan oleh para elite politik yang berada di sekitar lingkar kekuasaan Jokowi.

"Jelas terekam dan tersimpan dalam memori publik sejak mula-mula wacana ini berhembus dari orang-orang dekat Pak Jokowi," ucap dia.

Salah satu lingkar kekuasaan yang dicurigai terlibat yakni Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Diketahui, Luhut sempat terseret dalam kegaduhan isu presiden tiga periode ketika beberapa kepala desa maupun tokoh daerah menyampaikan wacana tersebut kepadanya.

Luhut juga pernah menyampaikan perihal penundaan Pemilu 2024.

"(Ini) menimbulkan perlawanan keras dari rakyat dan elemen civil society termasuk aksi demonstrasi mahasiswa di seluruh Indonesia yang turun ke jalan menolak perpanjangan masa jabatan atau penambahan periodesasi presiden pada bulan April lalu," tutur Kamhar.

Kamhar mengingatkan, mayoritas publik justru tak menyetujui atau mendukung wacana tersebut.

Dia mencontohkan, hasil survei SMRC pada April 2022 juga menunjukkan 73 persen rakyat menolak perubahan masa jabatan presiden dan hanya 5 persen populasi yang setuju.

"Jadi sebaiknya kelompok relawan membuang jauh-jauh keinginan perpanjangan masa jabatan presiden ini," katanya.

Kamhar melanjutkan, wacana tersebut tidak hanya bertentangan dengan aspirasi rakyat, tetapi bentuk nyata pengkhianatan amanat reformasi. Ia berharap, Jokowi merespons wacana itu dengan cara tegas menolaknya.

"Ini berbahaya jika terus dibiarkan, apalagi bagi Pak Jokowi yang terus memelihara pemikiran seperti ini," sambung Kamhar.

Terakhir, kepada relawan, Kamhar menilai semestinya mereka menagih Jokowi menunaikan dan menuntaskan janji-janji politiknya yang hingga kini tak kunjung dipenuhi.

Kamhar berpendapat, bukannya sejahtera, kehidupan rakyat di masa pemerintahan Jokowi justru semakin sulit.

Sebelumnya, nama Joko Widodo menjadi calon presiden yang paling diharapkan oleh rakyat berdasarkan hasil Musra I di Bandung, Jawa Barat yang digelar pada Minggu (28/8/2022) lalu.

Jokowi meraih 1.704 suara atau sebesar 29,79 persen dari sekitar 12.000 peserta Musra yang hadir saat itu.

Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait capres-cawapres di Pilpres 2024.

Adapun aspirasi dalam Musra I disampaikan secara e-voting.

Ketua Pelaksana Musra I Bandung Panel Barus mengatakan, meski dihadiri oleh sekitar 12.000 peserta, tetapi tidak semuanya melakukan e-voting.

"Tidak semua peserta mengikuti e-voting karena syaratnya adalah yang memiliki smartphone," kata Panel saat pemaparan hasil Musra I di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).

Dengan demikian, total ada 5.721 peserta Musra I yang mengikuti e-voting.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.704 orang memilih Jokowi sebagai capres harapan rakyat.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/01/23013071/jokowi-jadi-capres-paling-diinginkan-di-musra-demokrat-skenario-wacana-3

Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke