Menurutnya, hal itu terjadi karena saat ini jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 sudah semakin banyak.
"Berdasarkan data yang kita ambil sejak 1 Mei hingga 19 Mei menunjukkan kasus aktif atau orang yang sedang sakit atau terinfeksi Covid-19 justru makin sedikit," ujar Reisa dalam konferensi pers di Istana Negara, Jumat (20/5/2022).
"Yakni terus menurun dari 7.474 hingga per kemarin 3.766 orang. Ini dikarenakan jumlah orang yang telah sembuh lebih banyak dari yang terinfeksi baru per harinya," lanjutnya.
Reisa menuturkan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kenaikan kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca Lebaran atau liburan.
Itu karena mobilitas masyarakat yang tinggi dan tidak disertai prokes yang baik.
"Serta secara historis kenaikan kasus di Indonesia selalu terjadi bersamaan dengan munculnya varian baru yang termasuk varian of concern. Seperti varian Delta pada pasca masa Lebaran tahun lalu dan varian Omicron pasca libur Natal-tahun baru lalu," ungkap Reisa.
Sementara itu, saat ini belum ada varian atau sub varian baru Covid-19 di Indonesia yang mendominasi.
Sehingga pemerintah berharap tak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 pada tahun ini.
"Kita doakan semoga tak ada lagi varian of concern dan varian of interest (Covid-19) baru," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/20/11543071/satgas-covid-19-kasus-aktif-terus-menurun-dari-7474-jadi-3766