Salin Artikel

Ahli Ungkap Cara supaya Indonesia Memasuki Masa Transisi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyatakan, sampai saat ini langkah pemerintah untuk perlahan-lahan mengendalikan Covid-19 sudah tepat.

Namun, menurut dia, pemerintah harus menggenjot langkah-langkah yang dijalankan selama ini jika ingin segera mencapai target masa transisi pada akhir tahun ini atau awal 2023 bisa tercapai.

Dicky mengatakan, langkah yang ditempuh pemerintah dalam menghadapi pandemi sudah tepat, yaitu dengan vaksinasi, lalu penerapan 3T (testing, tracing, treatment), serta protokol kesehatan.

"Tapi ya perlu kekuatan, penguatan, ada akselerasi. Sebagai contoh vaksinasi kita sudah benar, tapi perlu dipercepat. Masih terlalu banyak lansia belum 2 dosis, apalagi 3 dosis. itu yang harus dikejar," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Dicky mengatakan, langkah-langkah penanganan Covid-19 dari pemerintah harus dibarengi dengan ketertiban masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Menurut dia, jika suatu saat nanti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status pandemi, masyarakat diharapkan tidak lengah dan terlena.

"Bicara perubahan perilaku dari masyarakat yang lebih menerapkan kebersihan diri (personal hygiene) serta sanitasi lingkungan. Ingat ini kan penyakit yang ditularkan melalui udara, jadi kualitas udara di dalam gedung, dalam rumah itu harus diperbaiki, ditingkatkan dengan sirkulasi dan ventilasi," ucap Dicky.

Semua langkah itu, kata Dicky, harus dijalankan secara paralel karena saling terkait satu dengan lainnya. Menurut dia, jika hal itu berjalan baik akan membuat strategi untuk mengarah kepada Covid-19 yang terkendali dan memasuki masa transisi akan tercapai.

"Selama itu (pandemi), dan bahkan setelah status pandemi sudah dicabut sekalipun namanya protokol kesehatan harus jadi bagian dari kehidupan. Hal yang dalam kehidupan sehari-hari yang kaitannya dengan protokol kesehatan menjadi bagian dari kehidupan. Meski tidak seketat sebelumnya, ini yang meningkatkan kualitas standar kehidupan masyarakat," ucap Dicky.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proses yang akan diambil dilakukan secara bertahap dan berlanjut. Menurut dia, pemerintah tidak bakal buru-buru menetapkan masa transisi endemi Covid-19.

"Meskipun beberapa negara lain sudah mulai memberlakukan kebijakan pelonggaran untuk transisi ke endemi, seperti Inggris, Denmark, hingga Singapura, tapi kita tidaklah perlu latah ikut-ikutan seperti negara tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan secara daring pada Senin (21/2/2022).

"Kita akan melakukan transisi ini secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," ujar Luhut.

Menurut Luhut, ada sejumlah komponen yang akan digunakan untuk menjadi pijakan pemerintah buat menetapkan periode transisi menuju masa endemi Covid-19. Luhut mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan sejumlah indikator, antara lain kesehatan, ekonomi dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian.

Selain itu, kata Luhut, pemerintah bakal menggunakan pra-kondisi endemi sebagai pijakan dengan menggunakan sejumlah indikator. Luhut melanjutkan, indikator lainnya yang akan dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan status endemi adalah soal tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi, tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO, kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun menggunakan surveilans aktif.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/23/10190021/ahli-ungkap-cara-supaya-indonesia-memasuki-masa-transisi-covid-19

Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke