Salin Artikel

Ketua PBNU Ungkap Kriteria Pemimpin NU Ke Depan, Matang, dan Berpengalaman

Oleh karena itu, ia berharap NU lima tahun ke depan harus dipimpin sosok yang matang dan berpengalaman.

"Tawaran bapak presiden sejalan dengan gagasan kemandirian NU, ini harus disambut dengan kesiapan organisasi yang semakin baik dengan kepemimpinan yang matang," kata Eman dalam keterangan yang diterima, Rabu (22/12/2021).

Hal tersebut disampaikan Eman saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung, Rabu.

Dia melanjutkan, ada sejumlah nama yang belakangan mencuat sebagai kandidat Ketua Umum Tanfidziyah PBNU yaitu Said Aqil Siradj, As'ad Said Ali, dan Yahya Cholil Staquf.

Dari ketiga nama itu, kata Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas NU Cirebon tersebut menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada Muktamirin atau peserta Muktamar sebagai pemilik suara sah.

Namun, dirinya menekankan kriteria sebagaimana yang disampaikan sangat dibutuhkan oleh NU.

"Gerakan menuju kemandirian itu sudah dimulai sekarang, dan saya rasa itu harus diteruskan. NU ke depan di setiap kepengurusan di tingkat wilayah minimal harus punya satu perguruan tinggi, dan rumah sakit atau klinik kalau bisa sampai ke cabang dan kecamatan," urai Eman.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pertanian PBNU Al Amin Nasution menambahkan, kepemimpinan yang matang akan menjadikan arah organisasi NU dalam menyambut gagasan kemandirian semakin terarah.

Ia mengaku sepakat dengan pernyataan Eman bahwa NU harus dipimpin oleh sosok yang matang dalam memimpin organisasi.

"Yang dikatakan Pak Eman benar. Capaian-capaian NU sebagai sebuah organisasi selama sepuluh tahun terakhir sudah sangat bagus, ditambah dengan tawaran presiden tadi, pasti NU akan semakin mandiri ke depan," kata Amin.

Perlu diketahui, sebelumnya, dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-34 NU, Presiden Jokowi mengaku siap memberikan konsesi di bidang kehutanan dan pertambangan bagi NU.

Hal tersebut disampaikan setelah menilai banyak generasi muda yang memiliki kemampuan di berbagai bidang, termasuk dari NU.

"Kalau siap saya menyiapkan konsesi. Terserah untuk digunakan pertanian silakan, saya juga ingin konsesi minerba. Yang ingin bergerak di usaha nikel, batubara, bauksit , tembaga silakan," tutur Jokowi di lokasi pembukaan Muktamar, Rabu.

"Tapi, sekali lagi ini dalam kelompok usaha besar. Sehingga bisa menggeret, mengajak gerbong-gerbong yang lainnya untuk ikut menikmati. Ini merupakan sebuah kerja besar tapi saya melihat potensi di NU ada, tinggal merajutnya," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/22/16434241/ketua-pbnu-ungkap-kriteria-pemimpin-nu-ke-depan-matang-dan-berpengalaman

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke