Salin Artikel

BUMN Farmasi Tegaskan Test Antigen Bekas Tak Akan Terulang, Ini Antisipasinya

Menurut dia, Bio Farma sebagai induk holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor farmasi menegaskan, kasus rapid test antigen bekas tersebut tidak akan terulang kembali.

"Kita sudah mengambil tindakan tegas dan juga yang dirasa perlu guna memastikan bahwa kasus-kasus ini tidak akan terulang lagi di masa depannya," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (25/5/2021).

Honesti menyampaikan, tindakan tegas yang dilakukan Bio Farma salah satunya mengganti semua manajemen Kimia Farma Diagnostika.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya juga menyiapkan lima hal agar kasus rapid test antigen bekas tak terulang.

Pertama, restrukturisasi organisasi yang bertujuan menguatkan sistem pengawasan mutu. Hal ini juga menitikberatkan pada penguatan akhlak karyawan.

"Kami melakukan reinforcement akhlak yaitu dengan dilakukan sosialisasi dan aktivasi core value akhlak ke karyawan dan tenaga outsorcing dan penandatanganan komitmen akhlak untuk seluruh karyawan, dan melakukan webinar akhlak," ucap dia. 

Berikutnya, PT Kimia Farma juga melakukan penguatan sistem layanan digital.

Dalam hal ini, Kimia Farma akan melakukan sistem registrasi pelanggan yang hasil tesnya akan diberikan dalam bentuk QR Code.

"Meningkatkan transaksi digital bekerja sama dengan pihak bank dengan melakukan proses pembayaran melalui cashless baik itu mesin EDC, maupun QRIS. Kemudian pemasangan barcode produk Kimia Farma," tutur dia.

Selanjutnya, Kimia Farma akan melaksanakan audit sistem pengawasan internal di seluruh outlet klinik.

Menurut dia, outlet klinik Kimia Farma berjumlah 422 dan laboratorium klinik sejumlah 73.

Terakhir, Kimia Farma akan melakukan quality assurance officer dengan menempatkan petugas khusus di setiap business manager (BM) sebagai quality insurance officer.

"Tugasnya untuk melakukan evaluasi secara berkala," ucap Verdi.

Pada akhir April 2021, publik dihebohkan dengan tertangkapnya enam orang petugas Kimia Farma Diagnostika oleh Polda Sumatera Utara dalam penggerebekan terkait penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu.

Penggerebekan itu bermula dari informasi masyarakat terkait dengan brush yang digunakan untuk rapid test antigen adalah alat bekas.

Buntut dari hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir pun murka dan mengambil tindakan tegas dengan memecat seluruh direksi dari anak usaha PT Kimia Farma Apotek yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir Senin (17/5/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/25/17240951/bumn-farmasi-tegaskan-test-antigen-bekas-tak-akan-terulang-ini-antisipasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke