Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Zulkifli sempat menyinggung soal terjadinya disharmoni dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
"Tadi saya sampaikan perlu pemikiran bersama tidak hanya PAN-PKS, namun semua stakeholder karena demokrasi banyak hasilnya namun banyak yang perlu diwaspadai. Demokrasi seharusnya lahirkan harmoni namun justru disharmoni," kata Zulkifli seusai pertemuan, dikutip dari Antara.
Zulkifli menuturkan, demokrasi yang hadir di Indonesia memang telah membuahkan hasil positif seperti kebebasan berpendapat.
Namun, Zulkifli menilai hal itu justru menghasilkan disharmoni yang bertolak belakang dengan demokrasi itu sendiri.
Disharmoni yang ia maksud antara lain dengan maraknya praktik fitnah dan menebar kebencian yang telah dianggap menjadi suatu hal biasa.
"23 tahun reformasi ada capaian yang dicapai bangsa Indonesia, misalnya, teman-teman jurnalis bebas meliput dan masyarakat bebas bicara. Namun, saat ini justru demokrasi menghasilkan disharmoni, ini kenapa," ujar Zulkifli.
Selain itu, pertemuan antara PAN dan PKS juga membahas ketergantungan bangsa Indonesia terhadap impor bahan kebutuhan.
Menurut Zulkifli, ketergantunan itu menyebabkan harga jual produk dalam negeri menjadi hancur dan berdampak besar bagi para petani di Indonesia.
"Ketergantungan impor sangat luar biasa dan buat petani tambah miskin serta utang luar negeri Indonesia terus bertambah karena impor menggunakan dolar, ini sangat merugikan, tentu ini ada yang keliru," kata dia.
Adapun dalam pertemuan itu Zulkifli didampingi oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dan para pengurus PAN.
Sementara, rombongan PKS dipimpin oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi serta pengurus PKS lainnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/21/17581791/bertemu-presiden-pks-zulkifli-hasan-singgung-soal-disharmoni-demokrasi