Salin Artikel

Ada 24 Kasus Covid-19 dari 3 Varian Baru Corona di Indonesia, Berikut Rinciannya...

Data tersebut disampaikannya dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Senin (10/5/2021).

Menurut Budi, penularan varian yang dikenal dengan nama B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 itu terkonsentrasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali.

"Kita bisa lihat ini adalah varian dari Inggris yang kebanyakan masuknya sudah mulai bulan Januari dan ini beredar di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali," ujar Budi dalam konferensi pers virtual lewat YouTube Sekretariat Negara, Senin (10/5/2021).

Berdasarkan data Kemenkes, ada 13 kasus penularan Covid-19 dari mutasi B.1.1.7 asal Inggris.

Kemudian, satu kasus positif Covid-19 di Bali yang terjadi akibat penularan varian B.1.351 dari Afrika Selatan.

Selanjutnya, Budi menyebutkan mulai banyak kasus penularan akibat varian mutasi ganda B.1.617 dari India.

Sejak Januari hingga saat ini, ada 10 kasus positif yang disebabkan varian ini.

"Akhir-akhir ini cukup banyak masuk ke Indonesia adalah varian dari India. varian ini banyak kita temui di Sumatera Selatan dan di Kalimantan Tengah," ujar Budi.

Kemenkes akan terus melakukan penelusuran genomik secara menyeluruh atau whole genome sequencing secara lebih rapat di daerah-daerah yang sudah terlihat adanya penularan mutasi baru.

Tujuannya, bisa dengan segera memonitor pola penyebaran dari ketiga varian baru itu.

"Sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain," tutur Budi.

Berikut ini rincian datanya:

Kasus positif akibat penularan B.1.1.7

1. WNI Palembang, Sumatera Selatan pada 5 Januari 2021.

2. WNI Tapin, Kalimantan Selatan pada 6 Januari 2021.

3. WNI Medan, Sumatera Utara pada 26 Januari 2021.

4. Pekerja migran Indonesia (PMI) baru pulang dari Arab Saudi, asal Kabupaten Karawang Jawa Barat pada 4 Februari 2021.

5. PMI baru pulang dari Arab Saudi, asal Kabupaten Karawang Jawa Barat pada 7 Februari 2021.

6. PMI baru pulang dari Ghana, asal Bogor, Jawa Barat pada 8 Februari 2021.

7. PMI baru pulang dari Arab Saudi, asal Kota Balikpapan pada 12 Februari 2021.

8. WNI Kabupatan Karawang, Jawa Barat pada 17 Februari 2021.

9. PMI baru pulang dari Arab Saudi asal Tangerang, Banten pada 25 Februari 2021.

10. TNI pulang dari misi Congo, asal Mojokerto, Jawa Timur pada 25 Februari 2021

11.WNI Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara pada 7 Maret 2021.

12. WNI Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada 10 maret 2021.

13. WNI Denpasar, Bali, pada 1 April 2021.

Kasus positif akibat penularan B.1.617

1. PMI baru pulang dari Malaysia, asal Kota Medan pada 7 Januari 2021.

2. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 8 Januari 2021.

3. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 12 Januari 2021.

4. WNI asal kota Prabumulih, Sumatera Selatan pada 14 Januari 2021.

5. WNI asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan pada 15 Januari 2021.

6. WNI bekerja di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada 19 maret 2021.

7. WNI asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 19 Maret 2021.

8.WNI asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 20 Maret 2021.

9. WNI, Jakarta pada 3 april 2021.

10. WNA India, masuk via Jakarta untuk mengunjungi keluarga yang berdomisili Batam pada 22 april 2021.

Kasus positif akibat penularan B.1.351

1. WNI asal Badung, Bali pada 25 Januari 2021.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/10/16341451/ada-24-kasus-covid-19-dari-3-varian-baru-corona-di-indonesia-berikut

Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke