Salin Artikel

1,6 Juta Kasus Covid-19 hingga Hari Ini dan Imbauan Tak Mudik yang Terus Disampaikan

Pemerinah mencatat terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 5.549 kasus pada Selasa (20/4/2021).

Penambahan tersebut membuat total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.614.849 kasus sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Di sisi lain, kasus kesembuhan juga terus terjadi. Selama 24 jam, terdapat 6.728 pasien sembuh dari infeksi Covid-19.

Secara akumulatif, hingga kini terdapat 1.468.142 pasien yang sudah dinyatakan sembuh sampai saat ini.

Namun, pasien meninggal akibat Covid-19 juga masih bertambah. Adapun sebanyak 210 orang meninggal pada periode 19-20 April.

Jumlah itu menambah panjang deretan kasus meninggal dunia akibat virus corona, yaitu sebanyak 43.777 orang.

Hasil tersebut didapatkan pemerintah setelah melakukan pemeriksaan pada 69.207 spesimen dalam satu hari.

Spesimen tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari 48.107 orang yang diperiksa dan diambil sampelnya.

Secara keseluruhan, pemerintah sudah memeriksa 13.939.364 spesimen hingga hari ini.

Upaya pemerintah tekan kasus penyebaran

Hingga kini berbagai upaya pemerintah untuk menekan laju penularan kasus covid-19 terus dilakukan.

Selain terus menggemborkan kampanye disiplin protokol kesehatan, pemerintah juga terus berupaya melakukan upaya tracing, testing dan treatment (3T).

Pemerintah juga terus melakukan upaya vaksinasi selama bulan Ramadhan ini.

Tercatat sampai kini sebanyak 11.071.963 orang sudah menerima vaksinasi Covid-19 suntikan pertama.

Sedangkan 6.117.082 orang telah menerima vaksinasi suntikan kedua.

Imbauan tak mudik terus disampaikan

Melalui Peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor PM 13 Tahun 2021, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik hari raya Lebaran 2021 mulai 6-17 Mei 2021.

Terbaru Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo meminta masyarakat untuk menahan rindu pada sanak saudara dalam momen Idul Fitri 1442 H.

Doni menjelaskan, pandemi Covid-19 tidak berakhir mesti terjadi penurunan kasus penularan beberapa pekan belakangan.

Mudik ke kampung halaman, lanjut Doni, akan meningkatkan jumlah penularan virus corona.

"Kepulangan perantau ke kampung halaman akan menimbulkan persoalan, meningkatkan kasus Covid-19 di berbagai daerah," tuturnya.

Apalagi, meski seseorang telah dinyatakan bebas Covid-19, tak menutup kemungkinan yang bersangkutan kemudian tertular dalam perjalanan saat mudik Lebaran.

Jika hal itu terjadi, mudik ke kampung halaman menjadi momentum yang justru dapat memicu tragedi.

“Tidak menjamin seseorang yang sudah membawa dokumen negatif Covid-19 akan selamanya negatif," ujar Doni.

"Kita sudah buktikan, mereka yang berada di dalam perjalanan itu punya risiko yang sangat tinggi,” lanjutnya.

Menurut Doni, penularan Covid-19 dalam perjalanan sangat mungkin terjadi dari seseorang yang telah positif.

Kemudian secara tidak langsung meninggalkan droplet di beberapa bidang atau benda pada fasilitas umum, termasuk transportasi massal baik darat, laut maupun udara.

“Mereka sudah negatif Covid-19, merasa nyaman, tetapi tanpa sadar mereka menyentuh bagian tertentu dari permukaan benda-benda yang mungkin sudah terkena droplet dari seseorang yang positif,” jelas Doni.

Lebih lanjut, Doni menyebutkan apabila kemudian seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2 dari perjalanan dan tiba di kampung halaman, maka yang bersangkutan telah menjadi carrier.

Sehingga orang itu dapat menulari sanak famili termasuk orang tuanya di rumah.

Yang juga harus diperhatikan adalah tidak semua daerah memiliki dokter atau fasilitas medis sesuai standar dan dapat menangani pasien terkonfirmasi COVID-19.

Maka apabila seseorang di daerah tertular, maka risiko terjadi fatalitas sangat tinggi.

“Di kampung belum tentu tersedia rumah sakit, belum tentu tersedia dokter, belum tentu tersedia fasilitas kesehatan yang baik,” ungkap Doni.

“Apa artinya? Yang bersangkutan (pemudik) sama halnya secara tidak langsung telah membunuh orang tuanya,” tegasnya.

Merujuk kondisi tersebut, Doni meminta masyarakat agar tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri tahun ini.

"Sebaiknya tidak mudik Lebaran meski telah mengantongi dokumen negatif Covid-19 sekalipun," tegasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/06404061/16-juta-kasus-covid-19-hingga-hari-ini-dan-imbauan-tak-mudik-yang-terus

Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke