Dorongan itu menyusul banyaknya prajurit maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI AD yang meninggal dunia akibat sakit dalam dua tahun belakangan ini.
Hal itu diungkapkan KSAD ketika memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD 2021 di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Selasa (23/2/2021).
"Tahun 2019 kemarin, kami kehilangan prajurit dan PNS TNI AD sebanyak 385 orang yang disebabkan sakit. Tahun 2020 yang meninggal karena sakit meningkat menjadi 714 orang, hampir dua kali lipat," ujar KSAD dikutip dari Antara, Selasa (23/2/2021).
"Oleh karena itu, yang sudah kami lakukan dua tahun terakhir, budaya olahraga setiap hari, lakukan," sambung KSAD.
Ia berharap, para komandan satuan dapat terketuk hatinya dan berupaya mencari soluasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satunya solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kepedulian atas kondisi fisik dan kesehatan anggotanya, serta menggalakkan olahraga di satuannya masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, KSAD juga menyampaikan sejumlah kebijakan strategis pada 2021 sebagai upaya membangun TNI AD yang adaptif.
KSAD menjelaskan, bahwa seluruh kebijakan strategis TNI AD dalam pelaksanaannya diselaraskan dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Sehingga, penyampaian evaluasi program dan anggaran tahun 2020 maupun 2021 telah dilakukan refocusing dan relokasi belanja dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Untuk itu, KSAD menekankan kepada pimpinan TNI AD untuk menindaklanjuti semua kebijakan dan penekanan yang telah disampaikan.
"Itu lah yang kami maksud dengan adaptif. Apa yang kurang, ya terus diperbaiki. Apa yang sudah bagus, pasti masih ada celah untuk ditingkatkan lagi," kata KSAD.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/23/21522351/ksad-1099-pns-dan-prajurit-tni-ad-meninggal-karena-sakit-sepanjang-2019-2020