Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato nota keuangan di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara 6,2 persen APBN," kata Jokowi.
Anggaran tersebut rencananya digunakan juga untuk pengadaan vaksin.
Selain itu, anggaran untuk peningkatan nutrisi ibu hamil dan menyusui, penanganan penyakit menular, serta untuk mengakselerasi penurunan stunting.
Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk perbaikan efektivitas keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional.
"Serta untuk penguatan pencegahan, deteksi, dan respons penyakit, serta sistem kesehatan terintegrasi," lanjut Jokowi.
Untuk diketahui, pandemi Covid-19 diprediksi baru akan berakhir ketika vaksin ditemukan. Saat ini Indonesia melalui PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan media asal China, Sinovac, untuk pengembangan vaksin Covid-19.
Nantinya, anggaran yang dibutuhkan untuk memvaksinasi dua pertiga penduduk Indonesia jika vaksin sudah ditemukan sebesar Rp 65 triliun.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/14/14431451/jokowi-ungkap-anggaran-kesehatan-rp-1697-triliun-termasuk-untuk-vaksin