Penambahan itu menyebabkan secara akumulasi ada 49.009 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
"Kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.113 orang sehingga totalnya menjadi 49.009 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Rabu sore.
Kasus baru Covid-19 tersebar di 29 provinsi.
Penambahan kasus baru tertinggi ada di provinsi Jawa Timur dengan 183 kasus. Diikuti DKI Jakarta dengan penambahan 157 kasus baru.
Kemudian, Sulawesi Selatan bertambah 132 kasus baru, Maluku Utara melaporkan 95 kasus baru, dan Kalimantan Selatan bertambah 90 kasus.
Yuri mengungkap bahwa terdapat 18 provinsi yang mengalami peningkatan kasus baru di bawah angka 10. Ada pula provinsi yang sama sekali tak mencatatkan kasus baru
"18 provinsi hari ini melaporkan kasus baru di bawah 10 dan 5 provinsi melaporkan tidak ada kasus (baru) sama sekali," ujar Yuri.
Lima provinsi yang tak mencatatkan kasus baru itu yakni Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pasien Meninggal Bertambah
Pemerintah juga mengungkap bahwa jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 38 orang.
Hingga Rabu (24/6/2020), ada 2.573 orang yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
"Kasus meninggal 38 orang sehingga total menjadi 2.573," kata Yuri.
Penambahan jumlah pasien meninggal dunia itu tersebar di 12 provinsi.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah penambahan pasien Covid-19 meninggal terbanyak yaitu sembilan orang. Kemudian DKI Jakarta bertambah delapan orang.
Selanjutnya, Sulawesi Selatan bertambah enam orang meninggal. Diikuti Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing tiga pasien meninggal.
Lalu Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat bertambah dua orang. Terakhir, Kalimantan Selatan, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Bengkulu masing-masing bertambah satu orang meninggal.
Peningkatan Pasien Sembuh
Kabar baiknya, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 terus meningkat. Pemerintah mencatat, pasien yang berhasil sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 417 orang.
Dengan demikian, hingga Rabu pukul 12.00 WIB, total pasien sembuh di Indonesia menjadi 19.658 orang.
"Total kasus sembuh hari ini sebanyak 417 orang, sehingga akumulasinya adalah menjadi 19.658 orang," ujar Yuri.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sebaran pasien sembuh dalam 24 jam terakhir terdapat di 28 provinsi.
Penambahan pasien sembuh tertinggi di DKI Jakarta, yakni sebanyak 94 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh di wilayah ibu kota kini berjumlah 5.322 orang.
Kemudian, di Jawa Timur tercatat penambahan pasien sembuh sebanyak 80 orang. Sehingga, total pasien sembuh sebanyak 2.995 orang.
Selanjutnya, 39 pasien di Sulawesi Selatan juga dinyatakan sembuh. Total, pasien sembuh di provinsi tersebut sampai saat ini berjumlah 1.402 orang.
Kemudian Gorontalo yang mencatat 31 orang dinyatakan sembuh. Total pasien sembuh hingga kini menjadi 173 orang.
Penambahan ODP dan PDP
Pemerintah sampai saat ini masih melakukan pemantauan terhadap warga dengan status orang dalam pengawasan (ODP) terkait Covid-19.
Berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (24/6/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat ada 36.648 ODP.
"Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 36.648 orang," kata Yurianto.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 kini sebanyak 13.069 orang.
Yurianto mengungkap, pemerintah juga terus memeriksa spesimen terkait Covid-19.
Berdasarkan data sejak Selasa (23/6/2020) hingga Rabu, pemerintah memeriksa 21.233 spesimen dari 12.238 orang.
Sehingga total spesimen yang diperiksa sampai saat ini sebanyak 689.452 dari 413.919 orang. Adapun satu spesimen bisa diperiksa lebih dari sekali.
"Pemeriksaan spesimen yang kita lakukan sampai hari ini adalah sejumlah 21.233," kata dia.
Masih Ada yang Tak Patuh
Yurianto menyebut bahwa masih ada orang yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Mereka adalah kelompok yang rentan tertular virus dan menyebabkan angka penambahan pasien Covid-19 terus meningkat.
"Masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak rajin mencuci tangan," kata Yuri.
"Inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul," lanjut dia.
Menurut Yuri, banyak orang yang merasa aman dari infeksi Covid-19 karena tak bergejala sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Padahal, sebagian orang yang dinyatakan positif Covid-19 sebelumnya tidak menunjukkan gejala infeksi yang signifikan.
"Kasus yang positif dan kemudian tidak memiliki gejala yang signifikan membuat merasa lebih aman atau merasa sehat. Ini yang tidak disadari," kata Yuri.
Oleh karenanya, Yuri meminta seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Mulai dari memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, juga menjaga jarak.
"Mari jadikan ini kebiasaan baru di kehidupan sehari-hari," kata Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/25/05542711/update-25-juni-kasus-covid-19-tambah-1113-pasien-meninggal-tambah-38