Menurut mahasiswa Central China Normal University Wuhan ini, semua peserta observasi mengaku bahagia dan mendapat perlakuan baik dari petugas kesehatan.
Semua WNI yang dievakuasi dari Wuhan plus tim pemulangan diobservasi di Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad di Natuna sejak 2 Februari 2020.
"Kami senang, happy banget. Berat badan kami naik. Karena memang masa observasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan kami dan memang sangat diperhatikan. Tiap hari diperiksa. Bapak-bapak TNI baik banget," kata Patmawty di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, (15/2/2020).
Kendati demikian, Eva panggilan akrab Patmawty, merasa senang bisa pulang ke kampung halamannya di Jakarta, setelah 14 hari diobservasi di Natuna.
Dia pun berterima kasih pada pemerintah Indonesia yang telah bersikap baik padanya selama masa observasi.
"Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Indonesia, presiden, menlu, TNI, BNPB, Perhati, KBRI Beijing," ujar Eva.
"Terima kasih banyak untuk masyarakat Natuna sudah berbesar hati menerima kami selama observasi," sambungnya.
Patmawty dan lebih dari 280 warga lainnya selesai menjalani observasi selama 14 hari dan dipulangkan ke rumah masing-masing
Pesawat pertama Boeing 737 yang membawa para WNI tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu sore.
Pesawat pertama itu turut ditumpangi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/15/21333051/cerita-wni-selama-observasi-di-natuna-happy-banget-berat-badan-kami-naik