Salin Artikel

160 Daerah Masuk Kategori Merah Stunting, Mendagri Usul Bentuk Tim Terpadu

Kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Tito pun mengusulkan untuk membentuk tim terpadu dari kementerian dan lembaga terkait.

Hal ini perlu dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting hingga 14 persen.

"Ada 160 kabupaten yang merah. Nah 160 ini harus diserang ramai-ramai. Kita melakukan kegiatan terpadu, konvergensi," ujar Tito usai bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

"Mungkin dibagi dari 160 ini, katakanlah 16 regional, setiap regional itu ditangani satu tim, berarti ada 10 tim terpadu," kata Tito Karnavian.

Tim terpadu tersebut, kata dia, harus melibatkan pemerintah daerah (pemda) sehingga pemda pun harus menganggarkan hal ini melalui program khusus.

Apalagi, kementerian dan lembaga juga memiliki anggaran yang diharapkan bisa dialokasikan untuk pencegahan stunting. 

Lembaga itu mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga Kementerian BUMN dengan program corporate social responsibility (CSR).

Tim tersebut nantinya diharuskan membuat perencanaan apa saja yang akan dikerjakan dengan target waktu tertentu.

Setiap bulannya, kata Tito, dilakukan analisis dan evaluasi untuk melihat efektivitasnya.

"Selama ini ada (alokasi anggaran dari daerah), tapi jangan sampai terjadi overlapping. Nanti kalau tidak terjadi sinkronisasi, ada daerah yang overlapping," kata Tito Karnavian.

Ada juga yang tidak dikerjakan karena tak ada yang mengerjakan. Oleh karena itu perlu program yang lebih sistematis siapa berbuat apa dan evaluasi sebulan sekali," ucap Tito.

Dengan demikian, nantinya bisa terukur tim regional mana yang benar-benar bekerja atau tidak terlihat dari naik-turunnya prosentase wilayah yang bersangkutan terkait stunting ini.

Tito mengatakan, ke-160 kabupaten itu selama ini bukan tidak memiliki program tetapi kebanyakan di antara mereka tidak memiliki anggaran yang cukup.

Selain itu, ada pula kementerian dan lembaga yang sudah ada di daerah tersebut tidak sinkron satu sama lain dalam penanganannya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya ngotot ingin angka stunting di Indonesia bisa ditekan hingga 14 persen dalam lima tahun ke depan. 

Angka tersebut jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang sebesar 19 persen. 

"Angka stunting kita ini tinggi, dulu masuk 37 persen, selama lima tahun bisa turun jadi kurang lebih 27 persen. Lima tahun ke depan dari Bappenas meminta targetnya 19 persen, saya masih tidak mau, saya ngotot 14 persen," ujar Jokowi ketika memberikan paparan dalam KOMPAS100 CEO Forum di Jakarta, pada 28 November 2019.

Pada akhir 2019, sebenarnya pemerintah menargetkan angkat stunting Bisa turun ke angka 27 persen. 

Angka ini jauh lebih baik karena menurun hingga 10 persen dibandingkan 5 tahun sebelumnya yang berada dikisaran 37 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/05/16255511/160-daerah-masuk-kategori-merah-stunting-mendagri-usul-bentuk-tim-terpadu

Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke