Salin Artikel

Pemerintah Diminta Buat UU Sesuai Kepentingan Rakyat

Kepentingan rakyat, kata dia, harus menjadi yang utama meski pemerintahan saat ini memiliki dukungan partai politik yang sangat besar di DPR. Gemuknya koalisi bisa berarti banyak kepentingan politik. 

"Tapi tantangannya justru bagaimana kemudian pemerintahan mampu membuat kebijakan yang responsif terhadap kepentingan publik dan konstitusional," ujar Veri di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Veri menilai jumlah partai politik pendukung yang banyak membuat proses pembuatan kebijakan menjadi efektif.

Tetapi, dia mengingatkan, kebijakan yang dibuat juga tetap harus mementingkan khalayak luas.

"Tantangannya adalah sekarang pemerintahan baru didukung koalisi partai yang sangat besar. Itu satu hal yang baik karena pemerintah akan sangat efektif dalam membuat kebijakan," ungkapnya.

Menurut Veri, secara umum, kebijakan pemerintah melalui pembentukan undang-undang akan rawan mengabaikan rambu-rambu dalam konstitusi.

Apalagi setelah melihat peta koalisi partai yang tersentralisasi pada kekuatan pemerintah.

"Kebijakan hukum yang akan dilahirkan potensial terjebak pada orientasi kemudahan sehingga mengabaikan konstitusionalitasnya," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Veri, DPR dan pemerintah harus membuat undang-undang dengan baik.

Sehingga tidak ada lagi undang-undang yang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Paling tidak ada 248 undang-undang yang akan dibahas dalam periode ini. Undang-undang terkait ekonomi dan bisnis menjadi regulasi yang paling banyak direncakan untuk dibahas," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/15/18464371/pemerintah-diminta-buat-uu-sesuai-kepentingan-rakyat

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke