Ada sejumlah program yang diharapkan bisa menjadi prioritas, salah satunya realisasi dari rencana reformasi tata kelola obat.
"Harapannya, ada desain besar dalam reformasi tata kelola obat nasional dari hulu hingga hilir. Ujungnya harga obat murah, rakyat dapat menjangkau dengan mudah serta tidak ada lagi persoalan pemalsuan obat di pasaran," kata Okky melalui keterangan tertulis, Selasa (31/12/2019).
Tidak hanya itu, Okky meminta pemerintah serius menangani persoalan penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit menular. Sebab, hal ini kerap menjadi momok bagi masyarakat.
Menurut dia, pemerintah harus lebih memerhatikan persoalan PTM di Indonesia dengan melakukan serangkaian upaya pencegahan lebih masif kepada masyarakat.
"Seperti penderita TBC di Indonesia jumlahnya terbesar ketiga di dunia. Ini angka yang memprihatinkan. Pemerintah diharapkan memberi perhatian yang lebih di masalah penyakit tidak menular ini," ujar Okky.
Okky berharap, Menteri Kesehatan yang baru dapat melakukan terobosan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Dalam hal ini, ia mencontohkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar dapat menjadi gerakan masif di seluruh Indonesia.
Ia menilai, tahun 2020 adalah momen yang tepat untuk meningkatkan program-program kesehatan karena bersamaan dengan satu dekade menjelang momentum bonus demografi Indonesia.
"Tahun 2030 diprediksikan akan terjadi bonus demografi di Indonesia. Ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dengan catatan, warga Indonesia sehat lahir dan batin," kata mantan anggota Komisi IX DPR itu.
Catatan redaksi:
Berita ini telah mengalami perubahan pada judul dan isi, yakni terkait jabatan Okky di parlemen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/31/10565741/nasdem-ingatkan-pr-pemerintah-2020-dari-obat-murah-sampai-penyakit-menular