Salin Artikel

Menyimak Aksi Kiai Ma’ruf Amin dalam Debat Pertama Pilpres 2019

Sebab, Pak Kiai itu jarang terlihat berbicara mengenai visi, misi, serta program, dibandingkan pasangannya, yaitu Joko Widodo.

Rasa penasaran pun perlahan terjawab, saat Ketua Umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia itu tiba di lokasi debat, Gedung Bidakara, Jakarta.

Mengikuti Jokowi

Sebagaimana pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hadir sebelumnya, pasangan Jokowi-Ma’ruf juga dihentikan oleh tiga pemandu acara yang sudah menunggu di depan gedung.

Pertanyaan yang diberikan masih seputar kesiapan kedua calon menghadapi debat dengan tema hukum, HAM, terorisme, dan korupsi. Dan dalam pra debat ini, Ma’ruf terlihat mengikuti jawaban Jokowi.

"Saya siap menerima umpan dari Pak Jokowi," kata Ma’ruf saat ditanya kesiapannya.

Pun ketika ditanya tentang langkah yang akan dilakukan saat mendampingi jokowi kelak, Ma’ruf hanya menjawab dengan sederhana.

"Ya, mendukung langkah-langkah ke depan," ucap Ma’ruf sambil tertawa kecil.

Kemudian, ketika ditanya tentang adakah referensi yang dibutuhkan jelang debat pertama ini, lagi-lagi Ma’ruf menjawab singkat mengekor pada apa yang disampaikan pasangannya.

"Iya, lah. Kami memperkuat," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan akan menggunakan data-data yang dimilikinya sebagai referensi.

Terakhir saat ditanya hal apa yang akan disampaikan dalam debat nanti, sekali lagi Ma’ruf Amin "mengekor" kalimat pasangannya.

"Ya sama, lah, kita nanti ikuti saja," kata Ma’ruf.

Gaya menjawab semacam ini juga masih muncul di tengah debat berlangsung saat moderator mempersilakan Ma’ruf melanjutkan jawaban Jokowi tentang hukum.

"Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," kata Ma’ruf.

"Cukup"

Moderator debat, Ira Koesno, membacakan pertanyaan pertama terkait hukum kepada paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Pertanyaan terkait dengan bagaimana sikap yang harus diambil untuk menegakkan hukum secara tegas yang kerap bertentangan dengan isu hak asasi manusia (HAM).

Joko Widodo memberikan jawaban, jangan mempertentangkan penindakan hukum dengan pelanggaran HAM. Menurut dia penindakan hukum yang sesuai dengan prosedur, itu bukan pelanggaran HAM.

Dari 2 menit waktu yang tersedia, masih tersisa 40 detik, dan Jokowi mempersilakan pasangannya untuk menambahkan jawaban.

"Mungkin Pak Kiai bisa menambahkan," kata Jokowi.

"Cukup, sudah cukup. Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," jawab Ma'ruf.

Kata "cukup" lagi-lagi keluar dari mulut Ma’ruf Amin saat diminta moderator untuk menambahkan jawaban saat menanggapi pertanyaan terkait HAM karena masih tersisa sedikit waktu.

"Cukup? Waktunya masih ada juga," kata Ira Koesno.

“Cukup,” jawabnya singkat.

Sudut pandang agama

Dalam beberapa kesempatan, Ma’ruf Amin juga menyampaikan jawaban-jawabannya dari sudut pandang keagamaan, Hal ini dapat dipahami karena latar belakangnya sebagai seorang NU dan mantan Ketua MUI.

Pertama, saat menanggapi isu soal kesetaraan bagi disabilitas. Ia berniat mencontohkan kisah Nabi saat mendapat teguran dari Tuhan, akan tetapi harus dihentikan moderator karena waktu habis.

Kemudian, saat membahas mengenai terorisme. Ma’ruf menyebut MUI telah membuat fatwa bahwa terorisme bukan jihad sehingga haram dilakukan.

Bahkan, terorisme dianggap sebagai perbuatan merusak atau fasiq. Tidak hanya itu, ia juga membawa ayat Al-Quran.

"Dalam Al Quran dinyatakan bahwa orang yang melakukan perusakan di bumi harus dihukum dengan keras dengan berat oleh karena itu upaya-upaya menanggulangi terorisme harus dilakukan dengan dua cara, menyinergikan antara pencegahan dan penindakan," ucap Ma’ruf.

Istilah-istilah keagamaan juga digunakan Ma’ruf Amin saat menjelaskan konsep deradikalisasi pada isu terorisme.

Menanggapi tanggapan pasangan lawan, Ma'ruf amin kembali memberikan penjelasan kali ini tentang konsep deradikalisasi.

"Deradikalisasi itu dari mereka yang sudah terpapar, mengembalikan ke jalan yang lurus. Ruju’ ilal Haq (ke jalan yang benar)," kata Ma’ruf.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/18/11052741/menyimak-aksi-kiai-maruf-amin-dalam-debat-pertama-pilpres-2019

Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke