Menurut Antoni, dipilihnya Ma'ruf Amin memang membuat basis pendukung Jokowi dari kalangan pemilih pemula dan minoritas terkejut.
"Saya kira pemilih Pak Jokowi di kalangan pemilih pemula dan minoritas terkejut saja dengan pilihan cawapres kemarin," kata Antoni kepada Kompas.com, Selasa (21/8/2018).
Hal ini disampaikan Antoni menanggapi hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. Survei tersebut menunjukkan, pemilihan Ma'ruf Amin sebagai cawapres berdampak pada penurunan elektabilitas Jokowi.
Sebelum berpasangan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu, elektabilitas Jokowi mencapai 53,6 persen. Namun, saat dipasangkan dengan Ma'ruf Amin, elektabilitas petahana turun menjadi 52,2 persen.
Menurut Adjie, penurunan pemilih Jokowi terjadi di beberapa segmen, yakni pemilih non-Muslim (22,8 persen), pemilih kaum terpelajar (40,4 persen), dan pemilih pemula (7,6 persen).
Kendati demikian, Antoni yakin pada akhirnya para pemilih Jokowi yang menolak Ma'ruf Amin sebagai cawapres itu pada akhirnya akan kembali ke jalan yang benar.
"Yang namanya terkejut InsyaAllah tidak akan lama. Semua akan kembali normal. Saya yakin milenial dan minoritas akan kembali ke ke jalan yang benar setelah mereka enggak kaget," kata Antoni, yang partainya sempat menjagokan Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi.
Meski menunjukkan tren penurunan elektabilitas Jokowi, namun Antoni menilai survei LSI ini membuat barisan pendukung koalisi Jokowi-Ma'ruf lega. Sebab, elektabilitas pasangan itu masih diatas 52,2 persen.
Sementara itu, pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya memperoleh elektabilitas 29,5 persen.
"Secara umum, hasil survei ini membuat kami lega. Sebuah awal yang baik," kata Antoni.
"Semua akan kembali berfikir normal bahwa ini adalah pemilihan presiden. Pilihannya Jokowi dan Prabowo," tambah wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/21/20140031/psi-pemilih-pemula-dan-minoritas-terkejut-maruf-amin-terpilih-jadi-cawapres