Salin Artikel

Tiga Penyidik KPK Dilaporkan ke Polisi, Ini Klarifikasi BPK

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan Budiman menjelaskan bahwa satu dari dua orang pelapor itu bukanlah pegawai BPK.

Diketahui, satu dari dua pelapor bernama Arief Fadhillah.

"BPK punya auditor bernama Arief Fadhillah yang bertugas di Auditorat Keuangan Negara VI dan pernah dipanggil KPK untuk diminta keterangan. Namun yang bersangkutan bukan Arief Fadhillah yang diberitakan melaporkan penyidik KPK ke Polda Metro Jaya," ujar Yudi melalui siaran pers, Selasa (31/10/2017).

(baca: Dituduh Salah Gunakan Wewenang, Pegawai KPK Dilaporkan ke Polisi)

Artinya, laporan atas pegawai KPK tersebut bukan berasal dari pegawai BPK, atau bahkan BPK secara institusi.

"Informasi yang kami terima, pelaporan ke Polda Metro Jaya dilakukan oleh orang yang tidak terkait dengan BPK secara institusi," kata Yudi.

Yudi sekaligus mengakui bahwa satu di antara tiga pegawai KPK yang dilaporkan itu adalah pegawai BPK, yakni bernama Ario Bilowo.

Adapun, dua pegawai KPK lainnya bukan pegawai BPK.

(baca: Kasus 3 Pegawai KPK yang Diduga Menyalahgunakan Wewenang Naik ke Penyidikan)

Tiga pegawai KPK bernama Ario Bilowo, Arend Arthur Durna dan Edy Kurniawan dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Ketiganya dilaporkan atas dua perkara.

Ario yang merupakan penyelidik KPK dilaporkan oleh seseorang bernama Ikham Aufar Zuhairi atas dugaan penyalahgunaan wewenang.

Ikham diketahui merupakan anak auditor BPK yang ditangkap KPK atas dugaan kasus suap, Rochmadi Saptogiri.

(baca: Tiga Pegawainya Dilaporkan ke Polisi, Ini Tanggapan KPK)

Sementara, Arend dan Edy yang merupakan penyidik KPK dilaporkan seseorang bernama Arief Fadillah atas dugaan pemaksaan dan perbuatan tidak menyenangkan.

Tuduhan Arief ini diduga terkait dengan peristiwa penggeledahan yang dilakukan KPK saat melakukan operasi tangkap tangan atas Rochmadi dan seorang lainnya, Ali Sadli.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/31/14163491/tiga-penyidik-kpk-dilaporkan-ke-polisi-ini-klarifikasi-bpk

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke