Salin Artikel

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Desak KPK Tahan Setya Novanto

Pantuan Kompas.com, sembari membawa spanduk, peserta aksi yang berjumlah lebih dari 20 orang itu membawa perangkat aksi seperti spanduk yang rata-rara berisi tuntutan untuk menahan Novanto.

Spanduk-spanduk itu di antaranya bertuliskan "KPK don't be afraid", "Arrest SN", "KPK Segera Tahan SN", "KPK Jangan Kasih Kendor #TahanSN".

Selain itu, diperagakan pula parodi Novanto dengan pemeran pengganti dari kalangan koalisi tersebut.

(Baca: Dokter DPR Sebut Setya Novanto Kena Vertigo Saat Main Pingpong)

Sambil memakai topeng bergambar Novanto, sosok ini diceritakan sebagai Novanto yang sedang sakit. Ia memakai baju hijau muda layaknya pasien di rumah sakit dan duduk di kursi roda dengan infus yang terpasang.

Diketahui, Novanto memang tak hadir pada panggilan KPK sebagai tersangka 11 September 2017 kemarin.

Anggota Gerakan Antikorupsi Lintas Perguruan Tinggi, Bachtiar, dalam orasinya menyatakan mereka berkumpul di KPK untuk menyatakan kegeraman terhadap Novanto. Ketua DPR RI itu dianggap sebagai aktor yang bertanggung jawab atas kasus korupsi e-KTP.

"SN bagi kita bukan seorang koruptor biasa," kata Bachtiar.

(Baca: Ada Pimpinan DPR yang Tak Tahu Surat Setya Novanto ke KPK)

Dia menyindir Novanto tak hadir di pemeriksaan KPK sebagai tersangka karena alasan sakit.

"Tiba-tiba enggak mau datang karena ada panggilan dari KPK. Kenapa, karena dia takut, takut ditahan, (untuk) mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Bachtiar.

Dirinya meminta Novanto secara ksatria mempertanggungjawabkan perbuatannya, yaitu dengan mendatangi KPK.

"Jangan sakit," ujar dia.

Sementara itu, aksi ini mendapat pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian. Pihak perwakilan koalisi juga ada yang masuk ke gedung KPK untuk menemui pimpinan lembaga anti rasuah tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/14/16012481/koalisi-masyarakat-sipil-antikorupsi-desak-kpk-tahan-setya-novanto

Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke