Salin Artikel

Bekal Andi di Sel KPK

Seperti selalu dilakukannya setiap jumpa pers ketika menjadi Juru Bicara Kepresidenan (2004-2009) saat memberi keterangan kepada wartawan di Gedung KPK, Kamis (17/10), Andi meminta wartawan tenang. Setelah memberi keterangan, ia juga mengucapkan terima kasih sebelum pergi.

Perbedaan hanya pada arah langkah kaki Andi. Jika saat menjadi juru bicara arah langkahnya ke Kompleks Istana Kepresidenan, kali ini arah langkah Andi ke ruang sempit berjeruji di lantai dasar Gedung KPK dengan mata berkaca-kaca. Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ini ditahan.

Melihat Andi sejak reformasi hingga kini, seperti melihat perjalanan matahari dalam sehari. Muncul ke publik di sekitar pemerintahan sebagai anggota Tim Revisi Undang-Undang Bidang Politik Departemen Dalam Negeri (1998), anggota Komisi Pemilihan Umum (1999-2000), dan Juru Bicara Kepresidenan, Andi mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (2009-2012) karena jadi tersangka kasus korupsi.

Dari perjalanannya itu, periode 2004-2009 merupakan periode puncaknya. Bersama Dino Patti Djalal, Andi bergantian tampil di media sebagai juru bicara. Keduanya tidak memadai disebut anggota ring satu Istana. Karena dekatnya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mereka kerap disebut anggota ”ring setengah”. Andi lalu diangkat jadi Menpora. Kekalahan Andi sebagai ”calon” Cikeas dari Anas Urbaningrum dalam perebutan posisi Ketua Umum Partai Demokrat (2010) menjadi titik surut Andi.

Beriringan dengan itu, sejumlah skandal korupsi menyeret petinggi Partai Demokrat. Sejumlah ikon partai diperiksa KPK sebagai saksi dan tersangka. Beberapa jadi terpidana. Angelina Sondakh dan Hartati Murdaya untuk menyebut beberapa. Mereka yang berkilauan di Partai Demokrat redup sinarnya karena skandal korupsi ini.

Jika hendak disebut prestasi, mundurnya Andi saat pertama setelah jadi tersangka korupsi adalah satu-satunya prestasi. Disebut prestasi karena inisiatifnya mundur mendapat banyak apresiasi. Di tengah etika pejabat yang kedodoran, langkah biasanya untuk mundur terlihat istimewa.

Apresiasi ini tampaknya jadi bekal Andi. KPK dengan tenang dihadapi. Beberapa kesempatan diperiksa sebagai tersangka, koper sudah dibawa. Saat menaiki tangga KPK menuju ruang tunggu, Andi berkata, ”Sejak minggu lalu saya siap ditahan. Koper juga sudah siap.”

Lima menit setelah masuk sel, dua koper dan dua tas jinjing untuk Andi diantar dengan Mitsubishi Pajero Sport. Tak lama kemudian, adik Andi, Rizal Mallarangeng, hendak menjenguk. Namun, niatnya ditolak. Waktu jenguk adalah Senin dan Kamis pukul 10.00-12.00. Koper tambahan untuk Andi dititipkan Rizal ke resepsionis. Di antara barang yang diantar adalah novel Inferno tulisan Dan Brown. Novel tentang absennya keberpihakan saat terjadi krisis moral ini adalah permintaan Andi.

Ada satu lagi yang berbeda dari Andi belakangan ini. Sebelum jadi tersangka, dia selalu memanggil lawan bicaranya dengan sebutan ”bos”. Sejak jadi tersangka, Andi jarang memanggil pihak lain dengan sebutan ini. Mungkin Andi tengah memilah-milah siapa ”bos” sebenarnya. Kepada KPK, Andi bisa leluasa cerita. (K01/OSA/INU)

https://nasional.kompas.com/read/2013/10/18/1136292/bekal-andi-di-sel-kpk

Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke