Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Qatar Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Kompas.com - 06/06/2017, 17:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI mengimbau para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Qatar untuk tetap tenang dan waspada terkait perkembangan situasi keamanan di negara tersebut.

"Komunitas Indonesia di Qatar diimbau untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana," demikian pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha, Selasa (6/6/2017), seperti dikutip Antara.

Duta Besar RI untuk Qatar Muhamad Basri Sidehabi tengah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Qatar.

"Tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali," ujar Dubes Muhamad Basri Sidehabi pada saat bertemu dengan masyarakat Indonesia pada 5 Juni 2017, di kompleks Al Khor Community, kota Alkhor - sekitar 60 kilometer dari Doha.

(baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar?)

Hal tersebut disampaikan Dubes RI terkait situasi keamanan di Qatar pascapemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yaman dengan Qatar.

Kunjungan ke Alkhor tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI bahwa kondisi politik dan keamanan di Qatar berjalan normal seperti biasanya.

Dubes RI bersama beberapa staf KBRI Doha juga memantau langsung kondisi di berbagai tempat, seperti di jalan-jalan, pusat pebelanjaan dan tempat keramaian lainnya.

(baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar)

Menurut keterangan KBRI Doha, kondisi politik dan keamanan di Qatar sampai hari ini pada umumnya berjalan normal serta tidak terdapat tanda-tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan.

Namun demikian, terdapat peningkatan jumlah aparat keamanan, khususnya di kawasan-kawasan yang dianggap penting, seperti pusat pemerintahan, tempat-tempat ibadah, bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik serta pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi masyarakat.

Menurut Dubes Basri, KBRI Doha telah mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi keamanan di lapangan.

"Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar. Kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Terkait situasi politik di kawasan Timur Tengah, di mana beberapa negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin.

"Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir pada Senin (5/6).

Pemerintah Indonesia kembali menekankan agar semua negara menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing-masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam memerangi terorisme dan radikalisme.

"Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global," ucap Arrmanatha.

Kompas TV Putus Hubungan Diplomatik, Harga Saham di Bursa Qatar Jatuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com