Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kegagalan Irak, Pemerintah Didesak Segera Lumpuhkan Simpatisan ISIS di Tanah Air

Kompas.com - 12/12/2016, 21:38 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mendesak pemerintah segera melumpuhkan para simpatisan kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia agar mereka tidak memiliki peluang mewujudkan basis baru di Asia Tenggara.

Bambang mengatakan, pemerintah sebaiknya belajar dari kegagalan pemerintah Irak dan Suriah melumpuhkan ISIS.

Pemerintah, kata Bambang, patut memberikan wewenang kepada TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak para simpatisan ISIS tersebut.

"Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu, perlakuan hukum terhadap para terduga dan tersangka teroris harus ekstra tegas. Termasuk kepada mereka yang diduga sebagai simpatisan di dalam negeri," ujar Bambang melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2016).

Menurut Bambang, ketahanan nasional akan menghadapi ujian berat jika rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal. 

Beberapa indikasi sudah terlihat di permukaan terkait rencana ISIS akan membangun  basis di Asia Tenggara.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah mengemukakan adanya niat ISIS membangun basis di Filipina selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Indikasi kedua adalah kembalinya puluhan simpatisan ISIS warga negara Indonesia (WNI) ke Tanah Air.

"Pertanyaannya adalah mereka kembali untuk apa? Kembali untuk menjalani kehidupan normal atau kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun kekhalifahan di Asia Tenggara," kata Bambang.  

Indikasi ketiga, kata Bambang, adalah rencana serangan bom bunuh diri ke Istana Negara. Informasi tersebut diperoleh saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengamankan tujuh orang yang berencana melancarkan serangan dengan bom.

Ketiga orang di antaranya ditangkap di sebuah rumah di Jalan Bintara Jaya VIII Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016).

Bambang juga menuturkan ada semacam gelagat bahwa sel-sel terorisme di Indonesia juga memberi respons positif terhadap rencana ISIS membangun basisnya di Asia Tenggara.

Kelompok-kelompok itu juga diduga mendalangi ricuh pasca aksi damai 411.  

"Apalagi kabar menyebutkan ada WNI yang sangat dipercaya pimpinan ISIS. Sosok WNI itu diduga mendalangi bom Sarinah. Bukan tidak mungkin, kelompok yang merencanakan ledakan bom di Istana Negara itu juga memiliki keterkaitan dengan WNI yang menjadi pentolan  ISIS," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com