Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I: Sangat Mungkin ISIS Menyusup ke Ormas di Indonesia

Kompas.com - 10/12/2016, 20:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI, Supiadin Aries Saputra menilai ada kemungkinan organisasi kemasyarakatan di Indonesia memiliki hubungan dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kemungkinan ini harus diwaspadai oleh segenap elemen bangsa, mulai dari masyarakat hingga aparat keamanan.

"Sangat mungkin, karena beberapa teroris yang tertangkap merupakan jaringan ISIS," kata Supiadin saat dihubungi, Sabtu (10/12/2016).

Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini mengatakan, informasi adanya kemungkinan jaringan ISIS dengan ormas di Indonesia hanya dimiliki oleh intelijen. Namun, kewaspadaan harus ditingkatkan mengingat sudah ada ormas yang mendukung ISIS secara terbuka.

"Saya kira itu hak ormas tersebut. Tetapi perlu kita ketahui bahwa ISIS itu dalam aksi terornya selalu menyimpang dari ajaran Islam," ujar Supiadin.

Maka dari itu, Supiadin menegaskan, aliran ISIS tidak boleh berkembang hidup di republik ini. Ia meminta aparat baik TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara untuk terus mewaspadai berbagai upaya penyebaran ajaran ISIS di Indonesia.

Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris, sebelumnya menyampaikan hal serupa. Charles meminta kepada aparat keamanan dan masyarakat Indonesia harus mewaspadai aliran ISIS yang sudah menyusup ke organisasi kemasyarakatan di negeri ini.

"Saya tidak mau sebut nama ormasnya-lah, tapi mereka sudah mendukung ISIS secara terbuka," kata Charles di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Menurut Charles, ormas di Indonesia itu sudah menjadi proxy atau penghubung ISIS di kawasan Indonesia. Bahkan, ada pentolan ormas yang jelas-jelas membaiat warga untuk menjadi pengikut ISIS.

Kompas TV Sedang Cek Bom, Kapolsek Tangerang Justru Ditikam Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com