JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia bisa meraih kemerdekaannya sebagai negara tidak terlepas dari perjuangan para kiai dan ulama di berbagai daerah.
Hal tersebut disampaikan Jokowi kepada para kiai dan ulama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
"Indonesia yang kita bangun bersama, berdiri atas perjuangan para ulama, perjuangan para kiai, perjuangan para habib, para ustaz, para santri," kata Jokowi.
Ada sekitar 40 kiai dan ulama yang diundang ke Istana. Mereka adalah pimpinan pondok pesantren di wilayah Banten dan Jawa Barat.
(Baca: Jokowi Lesehan Bareng Para Ulama Banten dan Jabar di Istana)
Jokowi bersama ulama berdialog sambil duduk lesehan di salah satu ruangan di Istana Negara.
Mendampingi Jokowi di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi.
Jokowi pun menyinggung mengenai almarhum Kiai Haji As'ad Syamsul Arifin yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Rabu (9/11/2016).
Menurut Jokowi, As'ad adalah salah satu ulama yang sudah banyak berjasa untuk Indonesia sehingga layak mendapatkan satu-satunya gelar pahlawan tahun ini.
"Para ulama memegang peranan yang sangat penting bagi tegaknya keutuhan negara, kesatuan RI, karena saya yakin para ulama adalah pilar-pilar, penopang NKRI," tambah Jokowi.
Seusai Jokowi menyampaikan sambutannya, pertemuan digelar secara tertutup.
Jokowi belakangan ini memang sibuk melakukan konsolidasi pasca-demo besar-besaran di sekitar Istana, Jumat (4/11/2016) pekan lalu.
(Baca: Lanjutkan Konsolidasi, Jokowi Undang Ulama Banten dan Jabar ke Istana)
Saat itu, massa berkumpul untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap melakukan penistaan agama.
Sebelumnya, Jokowi juga sudah bertandang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah.