Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disebut Akan Undang Anggota DPD untuk Bahas Wacana Pembubaran DPD

Kompas.com - 19/09/2016, 16:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD RI yang juga Anggota Panitia Musyawarah (Panmus) I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mengatakan, Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Senin (19/9/2016).

Gusti Arya menuturkan bahwa dia mendapat laporan dari Farouk tentang rencana Presiden mengundang para anggota DPD untuk meredam isu pembubaran DPD yang berkembang di publik.

"Rencananya Pak Presiden akan undang anggota DPD, apakah bisa di Istana, untuk meredam hal ini. Karena tidak mudah untuk membubarkan. Harus ada komunikasi," kata Gusti Arya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin sore.

Belum diketahui secara rinci apakah anggota DPD yang dimaksud hanya pimpinan, alat kelengkapan tertentu atau seluruh anggota. Namun, Gusti Arya berharap semua anggota bisa diundang.

"Ini justru jalan untuk memperkuat peran DPD," tuturnya.

Secara pribadi, Arya meyakini wacana pembubaran DPD tak akan terjadi. Sebab, dibutuhkan sebuah proses politik yang panjang untuk membubarkan lembaga tersebut.

"Paling tidak ramalan saya, penguatan DPD sesuai Amandemen V ini agak terganjal," kata dia.

Wacana pembubaran DPD sempat bergulir awal 2016 yang dimunculkan Partai Kebangkitan Bangsa.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, arus kuat pengurus daerah partainya menghendaki agar Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dibubarkan karena dianggap tidak berfungsi sama sekali. 

Wacana tersebut menguat setelah terjadi kericuhan perebutan kursi pimpinan di DPD, Maret lalu.

Adapun Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, ada dua opsi yang dikaji.

Pertama, menambah kewenangan DPD sehingga lembaga tersebut bisa memiliki manfaat yang nyata bagi rakyat yang diwakilinya. Namun, jika opsi ini tidak memungkinkan, tidak ada opsi lain selain membubarkan DPD.

Sempat tenggelam, wacana pembubaran DPD kembali muncul setelah KPK menangkap tangan Ketua DPD Irman Gusman.

KPK menangkap Irman bersama Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, istri Xaveriandy, yaitu Memi, dan adik Xaveriandy, yaitu Willy Sutanto.

Penyidik KPK juga mengamankan uang Rp 100 juta yang dibungkus plastik berwarna putih. Uang tersebut diduga merupakan suap dari Xaveriandy kepada Irman untuk pengurusan kuota gula impor yang diberikan Bulog.

Kompas TV Ketua DPD Irman Gusman "Pakai" Rompi Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com